BACASAJA.ID- Dua minggu pasca Idul Fitri 2021 yang jatuh pada Kamis (13/5/21) lalu, diperkirakan akan terjadi lonjakan kasus konfirmasi Covid-19.
Beberapa menganggap budaya silaturahmi saat lebaran bakal mendongkrak penularan Covid-19. Namun nyatanya hal itu tak terbukti di Tulungagung.
Baca Juga: Jadi Polemik Dunia, Vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah Tidak Beredar di Indonesia
Terhitung 2 Minggu sejak Idul Fitri, penularan Covid-19 justru alami penurunan. Pada Minggu awal Idul Fitri penularan Covid-19 terakumulasi 68 kasus, atau rata-rata hampir 10 kasus perhari, dengan angka tertinggi 13 kasus dan terendah 6 kasus perhari.
Sedang pada Minggu kedua selepas Idul Fitri, tercatat ada 36 kasus, atau rata-rata 5 kasus perhari. Konfirmasi tertinggi 9 kasus dan terendah 2 kasus perhari.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Ahmad Mugiyono menjelaskan penurunan ini disebabkan masifnya vaksinasi Covid-19 dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis mikro saat Idul Fitri.
“Vaksinasi mulai banyak, rata-rata konfirmasi turun, pemerintah juga menerapkan PPKM mikro,” jelas pria yang akrab disapa Mamad itu, Jum’at (28/5/21) pagi.
Dengan menurunya trend penularan ini, pihaknya terangkan akan tetap menerapkan PPKM mikro hingga Tulungagung menjadi zona Hijau, atau minimal zona kuning penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Ratusan Keluarga Nelayan Menerima Vaksinasi Covid-19
“Sekarang masih zona oranye, minimal dalam satu bulan kedepan zona kuning atau hijau,” jelasnya
Jika sudah masuk zona kuning atau hijau, maka pihaknya akan fokus pada pertumbuhan ekonomi. Jika memungkinkan tempat hiburan akan kembali dibuka.
“Kita akan mengeluarkan ijin pembukaan tempat usaha lagi, hiburan juga bisa serta mendukung program pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Baca Juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19
Dari data Dinas Kesehatan, hingga 27 Mei 2021 capaian vaksinasi dosis 1 mencapai 58,40 persen, untuk dosis 2 mencapai 24,82 persen dari total sasaran petugas medis, pelayan publik dan lansia sebanyak 69.845 orang.
Meski demikian, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada dan mematuhi Protokol kesehatan. Mengingat selepas Idul Fitri yang dikenal sebagai hari baik, dimanfaatkan oleh warga untuk menggelar hajatan. Jumlah pemohon hajatan pada bulan Mei pertanggal 27/5 sudah mencapai 1.023 orang.
Jumlah ini lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya yang hanya sekitar 100 ijin perbulan. “Tetap patuhi protokol kesehatan, jaga jarak, sering cuci tangan dan pakai masker,” pungkasnya (Noyo/JP).
Editor : Redaksi