BACASAJA.ID - Universitas Airlangga (Unair) resmi meraih posisi 465 kampus terbaik dunia. Hal itu resmi diumumkan oleh lembaga pemeringkatan dunia QS World University Rankings (QS WUR) pada, Rabu 9 Juni 2021 dini hari.
Pada level Asia, posisis Unair menempati urutan 113 kampus terbaik. Unair juga menempati posisi 19 kampus terbaik di Asia Tenggara, dan menempati posisi 4 kampus terbaik Indonesia.
Baca Juga: HTTS 2025: Pemkot Surabaya Teguhkan Komitmen Jaga Generasi Muda dari Bahaya Rokok
“Mengikuti perankingan dalam skala dunia, merupakan bukti bahwa UNAIR memiliki rasa percaya diri akan kesiapan data dan pengelolaan yang baik. Perankingan ini juga upaya kami untuk bisa bermanfaat dan kesetaraan kualitas dengan perguruan tinggi di dunia,” ujar Rektor Unair Prof. Nasih, di Aula Amerra Kampus C, Rabu 9 Juni 2021.
Prof. Nasih juga menjelaskan, bawah capaian itu tidak lepas dari banyak indikator. Pertama, dengan nilai sangat memuaskan untuk academic reputation yakni 310, employer reputation 176, dan faculty/student ratio 356.
Selanjutnya, ada tiga lainnya masih jadi pekerjaan rumah yang sedang terus digarap. Yakni, citations per faculty, international faculty ratio, dan international student ratio.
Terkait sitasi, dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan publikasi yang luar biasa. Hasilnya akan terlihat pada tahuntahun mendatang.
“Dibanding tahun lalu, academic reputation naik 40 poin, employer reputation naik 96 poin, dan faculty/student ratio naik 47 poin,” papar Prof. Nasih.
Terkait dengan academic reputation, sambungnya, uapaya yang dilakukan dengan berjejaring dengan para akademisi luar negeri.
Baca Juga: 3 Guru Besar Bersaing di Bursa Calon Rektor Surabaya, Siapa Bakal Gantikan Prof Nasih?
Lewat hal itu, dunia jadi semakin mengenal Unair dan dengan menjalin silaturahmi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak itu menunjukkan kesetaraan.
“Kami juga mencanangkan strategi untuk memberikan nilai tambah optimal, khususnya bagi mahasiswa, serta berdampak signifikan baik lokal maupun internasional dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal. Ada pula program riset bersama akademisi luar negeri, program profesor, serta menjadi member organisasi kelas dunia, ASEAN, dan Asia. Juga, memegang jabatan strategis dalam organisasi internasional,” jelasnya.
“Tahun 2015, publikasi UNAIR hanya 150-an. Sekarang alhamdulillah publikasi Unair sudah mencapai 8.704. Pada 2020 saja, kami menambah sekitar 3.100 publikasi. Lalu, tahun ini hingga Juni 2021, sudah ada penambahan sekitar 800 publikasi. Dengan begitu, kami targetkan posisi Unair bisa naik lagi ke 300 atau 200,” sambungnya.
Selain mengikuti pemeringkatan QS WUR, lanjut Prof. Nasih, pihaknya juga akan mengikuti berbagai pemeringkatan dunia yang lainnya.
Baca Juga: Pertama Kali! Kota Surabaya jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan ICAS ke-13
Salah satu yang paling penting, Unair akhirnya sudah boleh mengikuti Times Higher Education World University Rankings karena jumlah penelitian sudah mencukupi.
“Insya Allah tahun depan kami akan ikut dan langsung masuk Top 1.000,” tandasnya.
Prof. Nasih juga menegaskan bahwa peringkat baik bukanlah tujuan utama. Proses dan seluruh usaha dalam melakukan perbaikan pada setiap sektor adalah yang menjadi landasan utama untuk terus bergerak maju demi menjadi kampus yang unggul dan diakui dunia.
“Dengan langkah dan upaya ini kami tentu berharap bahwa UNAIR bisa dan mampu menjadi SMART University. Yakni, Smart education for millennial people, Meaningful research and community service, Acceleration innovation and enterprising, Responsive and lean management, dan Top up tangible and intangible resource utilization,” pungkas Prof. Nasih. (byta)
Editor : Redaksi