BACASAJA.ID - Sebanyak sembilan anggota DPRD Surabaya dipastikan terpapar COVID-19. Kendati demikan, para wakil rakyat memutuskan gedung DPRD tetap beroperasi dan fungsi legislatif terus berjalan.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono menampik penutupan kantor DPRD atau lockdown sementara. Sebab, Anggota yang terpapar Covid -19 hanya beberapa orang saja.
Baca Juga: Soal Pemkot Surabaya Nonaktifkan NIK Pasien TBC, Anggota DPRD: Bisa Langgar Hak Asasi
Dia mengaku, jika Ketua, Anggota, dan semua staf DPRD Kota Surabaya telah melakukan swab test di Labkesda Kota Surabaya.
Dari hasil swab test itu, Baktiono mengakui jika di Komisi C sendiri hanya satu orang saja yang terpapar, yakni Abdul Ghoni Muklas Niam yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri.
"Ada swab di Labskesada, Komisi C sudah semuaa dan cuma 1 positif, yaitu Abdul Goni Muklas Niam dan sudah melakukan isolasi mandiri. Kalau dari Fraksi sudah melalukan cek semua. Komisi lainnya juga tengah melakukan swab test di labkesda," ungkap Baktiono, Sabtu (12/6/2021).
Dia jugak tak menampik, jika tujuh orang yang dikabarkan berasal dari Fraksi PDI Perjuangan juga terpapar Virus Covid - 19.
"Iya betul, sesuai dengan yang diberitakan," ucapnya.
Tujuh Anggota DPRD Kota Surabaya yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan ialah, Adi Sutarwijono (Ketua DPRD Kota Surabaya), Budi Leksono (Wakil Ketua Komisi A) Anas Karno (Wakil Ketua Komisi B), Abdul Ghoni (Anggota Komisi C), Siti Mariyam (Anggota Komisi D), Dyah Katarina (Anggota Komisi D), dan Norma Yunita (Anggota Komisi D).
Sayangnya, Baktiono tak bisa membenarkan, jika dua anggota DPRD Kota Surabaya lainnya yang infokan juga terpapar Virus Covid -19, yakni Cahyo Siswo Utomo (Anggota Komisi D) dan Badru Taman (Anggota Komisi D).
Baca Juga: Legislator PDIP: Kawal Dana Kelurahan Surabaya Rp 509 Miliar!
"Cahyo dan Badru Tanam, itu informasinya positif. Tapi itu dari Fraksi dan Komisi lain," terangnya.
Anehnya, mereka yang terpapar sudah mengikuti Program Vaksinasi yang gelar oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Dari total jumlah terpaparnya sejumlah Anggota DPRD Kota Surabaya ini, Baktiono mengaku jika kerja kedewanan harus tetap berjalan seperti semula.
"Kerja kedewanan harus tetap seperti semula, penyelesaian efektif memang harus tatap muka. Dari tatap muka ini harus dipastikan dengan ptorokol kesehatan," jelasnya.
Baca Juga: Usai Disidak Wawali Surabaya Armuji, Kini DPRD Panggil Pengusaha yang Diduga Tahan Ijazah Warga
Dia juga berharap, bila Pimpinan DPRD Kota Surabaya bisa berinovasi untuk melakukan screaning di lingkungan DPRD Kota Surabaya.
"Harus ada inovasi baru dari Pimpinan DPRD Kota Surabaya juga, kami Komisi C mengajukan pada Pemkot Suraya yang nantinya bisa ditanggapi Dinkes Kota Surabaya untuk melakukan screaning di lingkungan DPRD," paparnya.
"Baik yang hendak masuk atau yang biasa beraktifitas didalam gedung. Minimal bisa dibantu dengan GeNose C19. Ini juga demi pelayanan warga masyarakat, agar tidak ada kecurigaan dan was-was," sambungnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menghimbau masyarakat Kota Surabaya untuk terus menjalankan protokol kesehatan. (byta)
Editor : Redaksi