Wagub Emil Dardak Pastikan Sentra Vaksinasi Covid-19 di Tiga Stasiun segera Diterapkan

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 06 Jul 2021 09:15 WIB

Wagub Emil Dardak Pastikan Sentra Vaksinasi Covid-19 di Tiga Stasiun segera Diterapkan

i

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat bertemu dengan jajaran direksi PT. KAI Daop 8 Surabaya di Stasiun Gubeng Surabaya, Senin (5/7/2021).

BACASAJA.ID - Untuk memfasilitasi dan memastikan berdirinya sentra vaksinasi di Stasiun Kereta Api, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak bergerak cepat berkoordinasi dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya.

Langkah itu dilakukan untuk mendukung Instruksi Menteri Perhubungan (Menhub) RI terhadap berdirinya sentra vaksinasi di Bandara Udara dan Stasiun KA untuk percepatan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Libur Long Weekend, Lonjakan Penumpang KA Daop Surabaya Capai 77 Persen

Guna mematangkan rencana tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak bertemu dengan jajaran direksi PT. KAI Daop 8 Surabaya di Stasiun Gubeng Surabaya, Senin (5/7/2021).

Kedatangan Wagub Emil diterima Deputy Vice President Daop 8 Surabaya Maryanto, Senior Manager Pengamanan Kolonel Marinir Suharto, Senior Manager Angkutan Penumpang Sigit, Manager Kesehatan PT. KAI Daop 8 Surabaya Triyono, Manager Pengamanan Objek Vital dan Aset Safriadi, serta Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif.

Pertemuan tersebut membicarakan soal rencana kesiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi penumpang yang hendak menggunakan jasa moda transportasi KA. Melalui sentra vaksinasi tersebut, seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat tervaksinasi.

Usai melakukan pertemuan, Wagub Emil Dardak menyampaikan, rencana berdirinya sentra vaksinasi di Stasiun KA merupakan sesuai instruksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang menyatakan bahwa sentra vaksinasi akan didirikan di beberapa bandara dan stasiun.

Dengan didirikannya pos vaksinasi tersebut diharapkan dapat mempercepat vaksinasi Covid-19 di Indonesia, terutama di Jawa Timur.

"Sudah ada beberapa stasiun yang sudah memiliki fasilitas ini, salah satunya di Jatim adalah di Kabupaten Jember. Untuk langkah awal (di Stasiun Gubeng Surabaya) akan disiapkan tenaga vaksinator terlebih dahulu dan satu tenaga screening. Paling cepat, besok sudah mulai diterapkan," ujar Emil Dardak.

Adapun kendala yang ditemukan, Emil menyampaikan, bahwa sebanyak 10 tenaga kesehatan (nakes) di Stasiun Gubeng Surabaya saat ini tengah melakukan isolasi mandiri (Isoman). Sehingga yang tersisa hanya 1 nakes saja.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran H+2, Penumpang di Daop 8 Surabaya Capai 44.939 Orang

"Insya Allah dengan ada satu nakes ini, tadi kami sudah berkomunikasi lewat Dinkes Provinsi dan Kota Surabaya dan disambut baik. Memang tenaga kesehatan di Surabaya saat ini semua sedang fokus melakukan vaksinasi massal supaya tercapai targetnya. Apalagi saat ini usia 12 sampai 17 tahun juga bisa divaksinasi," jelas Emil.

Mantan Bupati Trenggalek ini juga mengatakan, kegiatan vaksinasi di Stasiun Gubeng Surabaya sepenuhnya akan mengandalkan nakes dari klinik KAI. Disamping itu, pelaksanaannya akan diampu puskesmas terdekat di sekitar stasiun.

Dalam waktu dekat, sebut Emil, persiapannya akan diterapkan juga di seluruh Stasiun KA dibawah naungan PT KAI Daop 8 Surabaya, yakni di Stasiun Pasar Turi Surabaya dan Stasiun Malang.

"Oleh karena itu KAI Daop 8 Surabaya akan segera berkoordinasi dengan Kadinkes. Kami akan tembusi dan ikut mengawal," ujar Emil.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2025, KAI Daop 8 Surabaya Buka Tiket Tambahan Kereta Api, Ini Dia Daftarnya

Sementara terkait suplay vaksin dan P-Care (aplikasi vaksin), rencananya akan disuplay dari puskesmas terdekat.

"Dari Stasiun Gubeng akan berlanjut di Stasiun Malang yang kemungkinan bisa disertifikasi pelatihan vaksinasinya, agar tahu cara menscreening pasien," jelas Emil.

Selain bertemu dan berkoordinasi dengan jajaran Direksi KAI Daop 8 Surabaya, Wagub Emil juga menyempatkan diri meninjau beberapa fasilitas Stasiun Gubeng Surabaya. Emil pun menyapa beberapa penumpang yang sedang menunggu keberangkatan.

"Alhamdulillah tertib. Memang volumenya juga turun dari sebelum kasus melonjak, dan agak dibatasi. Biasanya sebanyak 6 ribu penumpang, turun menjadi 2 ribu dan saat ini hanya 700 penumpang setiap harinya," kata Emil. (kmf)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU