BACASAJA.ID - Unit Pidana Khusus Polres Tulungagung menyelidiki adanya informasi beredarnya oksigen palsu di Tulungagung. Diduga tabung 1 M3 itu diisi udara dari kompresor tambal ban.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung melalui Kanit Pidsus Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Didik Riyanto menjelaskan ditengah situasi seperti ini dimungkinkan ada oknum yang mencari keuntungan.
Baca Juga: Dua Sales Perkosa Gadis Disabilitas di Kamar Kos, Begini Kondisi Korban Sekarang
Untuk itu pihaknya akan melakukan penyelidikan kabar peredaran oksigen palsu ini.
“Jika informasi itu benar adanya akan kami tindak lanjuti,” ujarnya.
Apalagi kondisi sekarang kebutuhan oksigen cukup tinggi, lantaran banyaknya Pasien Covid-19 yang dirawat dan membutuhkan oksigen.
BACA JUGA: Selain Langka, Beredar pula Oksigen Palsu Diduga Udara dari Kompresor Tambal Ban di Tulungagung
Senada, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Kasil Rokhmat akui kelangkaan oksigen dan multivitamin untuk pasien covid-19.
Menurutnya hingga kini belum ditemukan adanya penimbunan obat Covid-19 dan oksigen di Tulungagung.
“Tapi memang demand (kebutuhan) yang naik,” jelas Kasil.
Baca Juga: Aksi Balap Liar Digulung Polres Tulungagung, 10 Motor Diamankan
Faktor kelangkaan juga disebabkan oleh perilaku masyarakat yang panic buying (membeli karena panik). Panic buying ini menyebabkan kelangkaan naik.
Kasil menyebut sebelum adanya lonjakan, pasien yang menggunakan oksigen maksimal 5 persen. Saat terjadi lonjakan, pasien yang dirawat dengan oksigen meningkat hampir 100 persen.
“Yang menyebabkan langka karena demand-nya, sementara produksinya relatif tetap,” tegasnya.
Untuk mengakali itu, penggunaan oksigen diatasi dengan membatasi penggunaan oksigen untuk industri. Normalnya komposisi oksigen 60 persen untuk kesehatan dan 40 persen untuk industri.
“Sekarang industri hanya 10 persen, yang 90 persen untuk medis, itupun enggak cukup,” terangnya.
Baca Juga: Polres Tulungagung Tetapkan Enam Orang Pelaku Balap Liar Di JLS Tulungagung Sebagai Tersangka
Distribusi oksigen untuk medis sudah dibantu oleh TNI-Polri serta petugas BPBD. Disinggung upaya untuk meningkatkan produksi oksigen, Kasil menyebut peningkatan oksigen dilakukan dengan impor.
“Tapi lagi-lagi faktornya adalah demand tadi,” tegasnya kembali.
Peredaran oksigen palsu yang ditemukan oleh pembudidaya ikan di Tulungagung pada Selasa (20/07/21) lalu.
Tabung oksigen ini digunakan untuk mengirim ikan koi. Sayangnya kantong yang diisi oksigen palsu ini akibatkan ikannya mati. Diduga dalam tabung berisi udara dari kompresor tambal ban. (t.ag/JP/rg4).
Editor : Redaksi