BACASAJA.ID - Ekonom kondang era Presiden RI ke-2 Soeharto, Oey Kian Kok alias Christianto Wibisono, meninggal dunia karena badai sitokin (cytokine strom) pada usia 76 tahun, Kamis (22/7/2021).
Wafatnya perintis lembaga PDBI atau Pusat Data Bisnis Indonesia itu disampaikan langsung oleh sang putri, Astrid Wibisono.
Baca Juga: Awas! Covid-19 Menggeliat Lagi di Indonesia, Kemenkes: Didominasi Varian JN.1
"It is with deepest sorrow yet the most heavenly strength that we the family announce the passing of Christianto Wibisono, at 17:05 on July 22, 2021, one day shy of his 50th Wedding Anniversary," tulis Astrid.
BACA JUGA: KH Zainuddin Djazuli Wafat, Gubernur Jatim: Sosok Ulama Disiplin, Konsisten, dan Tegas
"We are grateful for all the love, prayers & support that have been pouring in for him the past week. In his memory we ask for prayer for his beloved country, Indonesia, whom he loved very much.
It would be his wish for Indonesia to unite in faith, hope, & love, in fighting Covid-19 & be reborn, stronger than ever. Rest in Peace Christianto Wibisono," tutup Astrid.
"Dengan duka yang mendalam, dengan kekuatan surgawi, kami sekeluarga mengumumkan wafatnya Christianto Wibisono, pada pukul 17:05 pada 22 Juli 2021, sehari jelang Hari Ulang Tahun Pernikahannya yang ke-50."
BACA JUGA: Sempat Dirawat, Ustaz Tengku Zulkarnain Wafat karena COVID
"Kami menghaturkan terima kasih atas semua cinta, doa dan dukungan yang telah diberikan untuk beliau sepanjang sepekan terakhir. Atas nama beliau, kami memohon doa untuk negara tercinta, Indonesia, yang sangat beliau cintai."
Lantas, Astrid Wibisono mengungkapkan harapan dan cita-cita besar sang ayahanda untuk Indonesia.
"Adalah keinginannya untuk melihat Indonesia bersatu dalam semangat, harapan, & cinta, dalam memerangi Covid-19 & dilahirkan kembali, lebih kuat dari sebelumnya. Istirahat Dalam Damai Christianto Wibisono."
BACA JUGA: Innalillahi, Mantan Bupati Lamongan Fadeli Wafat
Karir Christianto Wibisono sendiri bermula ketika dirinya menjadi penulis di surat kabar terbitan Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia.
Lantas pada tahun 1971, Christianto Wibisono bareng Gunawan Muhammad, diketahui menjadi pendiri surat kabar mingguan Ekspres yang kemudian dikenal sebagai cikal bakal majalah Tempo.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Vaksinasi Diperkuat
Selain itu, Christianto Wibisono juga kesohor sebagai penulis buku. Sejumlah buku yang pernah dia tulis dan terbitkan antara lain 'Ke arah Indonesia Incorporated' dan 'Wawancara imajiner dengan Bung Karno'.
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Wafat, Gubernur Khofifah: Ulama Yang Sangat Peduli
Christianto Wibisono juga tercatat pernah menjadi Asisten Pribadi Wapres Adam Malik 1978-1983 khusus untuk masalah Dialog Utara Selatan. Ketika itu, Adam Malik didapuk sebagai anggota Komisi Utara Selatan yang diketuai mantan kanselir Jerman Willy Brandt.
Christianto Wibisono pun diketahui bergabung ke perahu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai caleg pada Pemilu 2019 lalu.
Sementara itu, ucapan belasungkawa dan kenangan bersama sang almarhum terus mengalir. Berikut adalah kumpulan ucapan duka dan belasungkawa dari para tokoh Indonesia.
"Mas Christianto Wibisono. Rest in peace," cuit mantan Wakil Presiden Indonesia Boediono via akun twitternya @boediono.
Baca Juga: Merdeka! Jokowi Bolehkan Lepas Masker Di Ruang Terbuka
"Duka yg mendalam atas wafatnya Bapak Christianto wibisono, Rest in Peace," cuit Susi Pudjiastuti melalui akun Twitter @susipudjiastuti.
BACA JUGA: Istri Anwar Fuady, Farida Cosim, Meninggal Dunia usai Berjuang Melawan Covid-19
"Covid-19 tidak kenal ampun menyerang siapa saja. Yang sehat dan kuat pada umumnya tahan menghadapi serbuan Covid-19 ini. Tetapi yang kebetulan pertahanan tubuhnya lemah, maka risikonya besar. Risiko itu kini ditanggung oleh sahabat senior saya, tokoh Angkatan 66, Christianto Wibisono (CW)," ungkap ekonom Didik J Rachbini.
"Beliau orang baik. Terima kasih atas gagasan-gagasan dan dedikasinya. Semoga tenang di sana. Rest in Peace. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," cuit Zulkifli Hasan via akun Twitter-nya.
Sementara itu, virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 sendiri diketahui dapat memicu badai sitokin pada paru-paru pasien yang terinfeksi virus tersebut.
Lantaran badai sitokin itulah paru-paru pasien bisa mengalami peradangan hebat hingga berdampak pada hilangnya nyawa seperti yang dialami almarhum Christianto Wibisono.(*/rg4)
Editor : Redaksi