BACASAJA.ID - Sekolah tingkat SMA di Tulungagung mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), Senin (6/9/21).
PTMT dilakukan setelah Tulungagung menjadi zona oranye dan turun level dari PPKM level 4 ke level 3.
Baca Juga: PTM 100 Persen di Surabaya Tunggu PPKM Level 1
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah melalui Kasi SMK, Sunaryo menjelaskan, meskipun sudah diperbolehkan PTMT, tak semua sekolah setingkat SMA melakukan PTMT.
“SMK Kalidawir misalnya, masih melakukan vaksinasi hari ini (Senin-red),” ujarnya saat ditemui di kantornya.
Sedang sekolah yang sudah siap sudah bisa melakukan PTMT.
PTMT dilakukan secara terbatas dan diikuti oleh sebagian siswa, sedang lainya mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Salah satu sekolah yang sudah melakukan PTMT adalah SMAN 1 Kedungwaru.
Kepala SMAN 1 Kedungwaru melalui Wakasek Kurikulum, Eko Budi Takarijanto menuturkan teknis PTMT.
Menurutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung.
“Dengan ketentuan yang masuk separuh siswa dalam 1 kelas,” jelas Eko.
Dalam satu kelas biasanya ada 36 siswa. Dalam PTMT yang masuk hanya 18 siswa, sedang sisanya PJJ.
PTMT dilakukan dengan ijin wali murid, dengan membuat surat pernyataan persetujuan PTMT. Hampir 95 persen wali murid menyetujui PTMT ini.
Baca Juga: Covid-19 Melandai, Wakil Walikota Armuji sebut Kota Surabaya Siapkan PTM 100 Persen
“Ditandatangani oleh anak dan orang tua,” terangnya.
Sedang yang tidak menyetujui PTMT dilayani dengan PJJ bersama dengan siswa yang mendapat giliran PJJ.
Untuk Senin dan Selasa tatap muka diperuntukkan bagi siswa dengan nomor absen ganjil, sedang Rabu dan Kamis untuk nomor absen genap. Untuk hari Jum’at semua dilakukan dengan PJJ.
“Berdasarkan nota dinas dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur setiap anak masuk 2 hari dalam seminggu,” katanya.
Jumlah jam tatap muka pun juga dibatasi. Jika biasanya tatap muka dilakukan mulai pukul 07.00 hingga sore hari. Saat PTMT tatap muka dimulai tetap pukul 07.00, jam pembelajaran diperpendek sampai pukul 11.00.
Itupun tidak ada istirahat di luar kelas. Siswa membawa bekal sendiri dari rumah. Bekal dimakan saat istirahat 15 menit di dalam kelas.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Terapkan PTM 25 Persen dengan Prokes Ketat
Salah satu siswa kelas X IPA I SMAN 1 Kedungwaru, Ardiansyah Taufiqurrohman mengaku senang bisa sekolah lagi. Apalagi sejak tahun ajaran baru, dirinya baru bertemu dengan teman sekelasnya pada PTMT ini.
“Senang, dapat sangu (uang saku) juga,” ujarnya sambil terkekeh.
Dirinya berharap PTMT diteruskan dan Covid-19 segera berakhir. Selama PJJ dirinya mengaku kesulitan memahami materi pembelajaran.
Jika disekolah jika ada yang kurang memahami bisa bertanya kepada guru secara langsung.
“Jadi saya kesulitan mengerjakan tugas,” katanya. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi