BACASAJA.ID - Pemkab Tulungagung berencana melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) pada Kamis, (9/9/21) besok.
Untuk melihat kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan PTMT, Bupati Tulungagung beserta Forkopimda melakukan pemeriksaan ke sejumlah sekolah, Rabu (8/9/21).
Baca Juga: PTM 100 Persen di Surabaya Tunggu PPKM Level 1
Sekolah yang diperiksa mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA. PTMT digelar lantaran situasi penyebaran Covid-19 Tulungagung yang kian terkendali.
Terbukti level PPKM Tulungagung turun ke level 3 setelah sebelumnya bertengger di level 4.
“Sesuai ketentuan diperkenankan untuk menggelar PTMT,” ujar Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.
Lantaran terbatas, PTMT dilakukan dengan jumlah siswa yang terbatas. Jumlah siswa hanya 25-50 persen, tergantung sekolah masing-masing. Sedang sisanya mengikuti pembelajaran daring dari rumah.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, Maryoto katakan hasilnya sudah bagus. Sekolah rerata sudah siap melaksanakan PTMT.
Seperti di SDN Kampungdalem 1 dan SMPN 1 Tulungagung. Di dua sekolah ini, satu meja hanya diisi 1 siswa. Setiap meja juga dilengkapi dengan pembatas berupa plastik atau akrilik bening.
Sebelum masuk sekolah, siswa di periksa suhunya. Sekolah juga menyediakan ruang isolasi bagi siswa yang mempunyai gejala mirip Covid-19.
Baca Juga: Covid-19 Melandai, Wakil Walikota Armuji sebut Kota Surabaya Siapkan PTM 100 Persen
“Ruang kelas sudah ditata jaga jarak dan ada sekat akrilik agar tidak kontak langsung antar siswa,” jelas Maryoto.
Sebagian siswa juga telah divaksin. Lembaga sekolah yang sudah siap menggelar PTMT untuk SMPN sebanyak 47 lembaga, SDN sebanyak 578 sekolah.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Tulungagung, Sujito menjelaskan untuk PTMT ini dibatasi 20 persen siswa. Sisanya mengikuti PJJ (pembelajaran jarak jauh). PTMT dilakukan selama 2 jam, selepas mengikuti PTMT disambung lagi dengan PJJ.
“Selepas sekolah daring lagi, 2 jam itu anak dapat apa?” kata Mujito.
Menurut Mujito, PTMT juga bertujuan untuk merekatkan lagi hubungan antar siswa, siswa dan guru setelah hampir 1,5 tahun tidak bertemu.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Terapkan PTM 25 Persen dengan Prokes Ketat
Jumlah siswa di SMPN 1 Tulungagung sebanyak 1200 lebih. Dalam satu kelas nanti hanya diisi dengan 18 siswa.
Dari jumlah itu tak semua orangtua memberi ijin anaknya ikut PTMT. Meski demikian dirinya tak mempermasalahkan itu.
“Yang baru sakit atau yang baru kena (covid-19), kami memberi kebebasan pada wali murid untuk mengijinkan ikut atau tidak,” terangnya.
Dalam PTMT, siswa membawa bekal dari rumah, karena kantin sekolah ditutup. Siswa diwajibkan menerapkan protokol kesehatan selama berada di sekolah. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi