BACASAJA.ID - Pemkab Tulungagung memperbaiki jembatan Karangrejo, yang menghubungkan antara Desa Boro Kecamatan Kedungwaru dan Desa/Kecamatan Karangrejo.
Akibatnya, warga dari kedua wilayah itu harus memutar sejauh 5 kilometer. Termasuk pedagang Pasar Karangrejo yang berada 50 meter dari Jembatan Karangrejo.
Baca Juga: Pembangunan Jembatan Ngujang 1 Tertunda Lagi Gegara Kabel
Abdul misalnya, pedagang kambing dari Desa Gendingan ini harus memutar melalui jembatan Bendungan Majan di Desa Majan Kecamatan Kedungwaru.
Dengan melewati jembatan Majan ini, dirinya harus memutar lebih jauh dan lebih lama.
“Harus ke selatan dulu, lalu balik ke Utara, kalau di hitung-hitung hampir 5 Kilometer,” jelas Abdul.
Sebenarnya di Desa Gendingan ada jalur alternatif menuju Pasar Karangrejo, namun jembatan itu hanya cukup dilewati sepeda motor, itupun harus antri lantaran hanya cukup dilewati 1 sepeda motor.
Sedang jembatan Majan hanya bisa dilewati mobil kecil dan sepeda motor. Pasalnya di jembatan Majan ada pembatas ketinggian dari besi di mulut jembatan.
Untuk kendaraan besar, harus memutar lebih jauh lagi hingga 10 kilometer, melewati perempatan Cuiri lalu kearah timur. Lantaran memutar cukup jauh, mempengaruhi keuntungannya dalam berjualan kambing.
“Untuk biaya bensin pasti bertambah,” jelasnya.
Baca Juga: Bupati Sumenep Apresiasi Semangat Gotong Royong Warga Desa Bilis-Bilis Perbaiki Jembatan Rusak
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro menjelaskan rekayasa lalu lintas selama penutupan jembatan Karangrejo ini.
Jembatan Karangrejo selama ini digunakan sebagai jalur alternatif bagi kendaraan dari Trenggalek menuju Kediri dan sebaliknya.
Untuk kendaraan besar dari Kediri menuju Trenggalek, dari jembatan Ngujang 1 diarahkan menuju Perempatan Jepun ke barat menuju Trenggalek.
“Kalau dari Trenggalek ke Kediri bisa lewat Perempatan Cuiri ke timur lewat Pasar Ngemplak, atau dari Jetakan ke timur sampai perempatan Jepun Ke Utara,” terang Galih.
Papan peringatan penutupan jembatan ini sudah dipasang di Pertigaan Ngujang dan Jetakan.
Baca Juga: Jalan Alternatif Kediri-Trenggalek Ditutup Total
Sebenarnya untuk keluar dari Tulungagung menuju Kediri bisa melewati Jembatan Jeli, namun kondisi jembatan Jeli juga masih berupa jembatan darurat, sehingga hanya bisa dilewati kendaraan kecil.
Diakui oleh Galih, dalam rekayasa lalu lintas ini bakal ada penumpukan kendaraan di Jembatan Lembu Peteng, Pasar Ngemplak dan Jembatan Plengkung.
Untuk kendaraan dari Trenggalek nanti bakal dipecah menjadi 2 jalur di pertigaan Jetakan.
“Di pertigaan Jetakan nanti akan dipecah menjadi 2 jalur, lewat Lembu Peteng dan perempatan Cuiri,” pungkasnya. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi