BACASAJA.ID - Ketua Dewan Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahudin Uno melantik jajaran pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Jawa Timur. Pelantikan digelar di Rustic Market, salah satu wisata kuliner bernuansa ekonomi kreatif (Ekraf) dipusat kota Surabaya, Kamis (16/09).
Selain Menparekraf Sandiaga Uno, hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jatim, Sinarto, Deputi Bank Indonesia Perwakilan Jatim, Imam Barkah.
Baca Juga: Gekrafs Probolinggo Siap Kolaborasi Dorong UMKM Dan Pariwisata Semakin Berkembang
Tidak ketinggalan Ketua Umum DPP Gekrafs, Kawendra Lukistian, Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, Keanggotaan dan Pengembangan Wilayah (OKK) DPP Gekrafs Noval Abuzar dan Ketua Bidang V DPP Gekrafs, Ferry Ardiansyah juga mengikuti kegiatan ini secara langsung.
Kegiatan pelantikan pengurus DPW Gekrafs Jatim mengangkat tema “Sinergi Kreatifitas Berkarya Tanpa Batas”. Kedepan jajaran pengurus Gekrafs Jatim akan bekerja secara otonom di bawah komando Menparekraf guna mendorong dan mengembangkan industri kreatif khususnya di Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Menparekraf RI, Sandiaga Uno mengatakan, sektor ekonomi kreatif merupakan kontributor terbesar nomor dua di indonesia. Dari jumlah itu, seperenamnya berada di Jatim. Untuk itu dia menugaskan agar pengurus yang telah dilantik dibawah komando Septrianto Maulana harus bisa menjadi lokomotif kebangkita industri ekonomi kreatif di Jatim
"97 persen penciptaan lapangan pekerjaan dari UMKM dan lebih dari 90 persen pelaku ekraf merupakan UMKM. Cak rian saya tugaskan untuk membangkitkan kembali ditengah pandemi dan tantangan ekonomi," kata Sandiaga Uno.
Menparekraf menyebutkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan kontribusi tertinggi ketiga industri kreatif dunia. Sebelumnya ada Amerika dengan industri perfilman hollywood dan Korea dengan industri musik K-Pop.
"Kita harus bangga karena Indonesia berada di posisi ketiga dengan kontribusi pelaku Ekraf hingga Rp1.200 triliun lebih," paparnya.
Sandi meruncikan, ada 3 subsektor utama yang saat ini tengah booming dan berkembang antaralain sektor kuliner, kriya dan fashion. Namun diluar itu ada Subsektor lain yang juga ikut menjadi motor penggerak diantaranya subsektir televisi dan radio, subsektor game dan aplikasi serta subsektor pengembangan permainan.
"Saya berpesan agar terus gelorakan bangga produk dalam negeri. Mari kembangkan industri Ekraf di Jatim dengan 3G. Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (garap semua potensi untuk ciptakan lapangan pekerjaan)," pungkasnya.
Sementara itu Sandi juga menyebut jika potensi ekonomi kreatif di Jatim cukup besar. Secara statistik dalam kurun 2015–2016 jumlah pelaku ekonomi kreatif di provinsi Jatim meningkat hingga 20 persen. Bahkan jumlah itu pun terus bertambah meskipun di era Pandemi.
"Saat ini perusahaan Ekraf di Jatim mencapai 1,5 juta dan menyerap 2,8 juta lapangan kerja. Ini potensi yang sangat besar apabila dikembangkan," tandasnya.
Ditempat sama, Ketua Umum DPP Gekrafs Kawendra Lukistian berpesan pada pengurus yang dilantik agar tidak menjadikan Gekrafs sebagai gerbong besar untuk gaya-gayaan saja tanpa bisa memberikan manfaat seluas-luasnya.
"Pesan saya tetap 3B. Berdaya, Bersinergi dan Berjuang.Mari kita jadikan Gekrafs ini sebagai gerbong besar dalam mengsejahterakan masyarakat khususnya yang bergerak di industri kreatif. Gekrafs tidak boleh menjadi gerakan yang ekslusif namun harus jadi gerakan yang kolaboratif," kata Kawendra Lukistian.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gekrafs Jawa Timur, Septrianto mengatakan Gekrafs Jatim siap geber dan gaspol untuk ikut memulihkan ekonomi di Jatim sesuai dengan arahan Menparekraf Sandiaga Uno. Salah satu strategi yang dilakukan yakni dengan mempercepat pembentukan DPC diseluruh wilayah Jatim.
"Tentu hal ini bukan perkara yang mudah sebab Jatim ini luas. Tidak hanya Surabaya Raya dan Malang Raya saja. Sampai hari ini sudah terbentuk 10 DPC Gekrafs di Jatim setelah ini akan kita kebut," tegas Septrianto Maulana.
Meski belum dibentuk secara seluruhnya, lanjutnya, Gekrafs Jatim telah melakukan berbagai aksi sosial. Salah satunya dengan menggelar aksi donasi pada satwa di kawasan Eco Greenpark Batu. Hal ini sebagai bentuk dan dukungan agar sektor pariwisata di Jatim kembali bangkit.
"Setelah dilantik ini kami akan menyusun program kerja yang konkrit untuk mendorong industri kreatif di Jatim. Mohon doa dan dukungan agar Gekrafs mampu berkontribusi dalam membangkitkan dan memulihkan perekonomian di Jawa Timur khususnya pasca pandemi," kata pria 27 tahun yang akrab disapa Cak Rian.
Sementata itu, pengurus yang dilantik terdiri atas 107 orang yang akan mengisi pos-pos kerja dalam mendorong pengembangan 17 subsektor industri kreatif.
17 subsektor tersebut antara lain Aplikasi, Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual (DKV), Desain Produk,
Fashion, Film Animasi dan Video, Fotografi, Kerajinan Tangan (Kriya), Kuliner, Musik, Penerbitan, Pengembangan Permainan, Periklanan, Seni Pertunjukkan, Seni Rupa dan TV dan Radio. (*/RG4)
Editor : Redaksi