BACASAJA.ID - Masyarakat baru saja berusaha bangkit untuk memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19. Tapi sekarang malah dihadapkan pada naiknya harga sejumlah bahan pokok seperti minyak goreng, telur, hingga cabai. Pemerintah diimbau segera menurunkan harga bahan pokok.
"Awalnya saya sangat gembira karena di tengah pandemi ini, serapan pajak bisa tercapai 100 persen di akhir tahun ini. Menurut saya ini sangat membanggakan," ujar Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir dikutip Senin (03/2/2022).
Baca Juga: Merger Grab-GoTo Berpotensi Monopoli Pasar, Komisi XI DPR: Negara Jangan Hanya Jadi Penonton
Namun, kegembiraan itu tak berlangsung lama, karena sejumlah bahan pokok meroket harganya.
Sebagai wakil rakyat, ia mengaku memahami betul derita masyarakat saat ini. Baru saja hendak bangkit dan menata perekonomian yang sempat porak poranda akibat pandemi, malah dihadang dengan naiknya harga minyak, telur, cabai, hingga gas elpiji. Kenaikan ini cukup besar pengaruhnya bagi para pelaku usaha yang menggunakan ketiga bahan pokok tersebut.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ini, memdesak pemerintah hadir dan membantu rakyat, bangkit dari keterpurukan, dengan cara memberikan jaminan ketersediaan maupun harga sembako yang stabil.
"Yang punya kekuatan untuk itu hanya pemerintah, karena pemerintah mempunyai kekuatan dan kemampuan yang besar," ulasnya. Kalau perlu pemerintah tampil memberikan insentif harga sembako bagi masyarakat untuk mengurangi beban.
Baca Juga: Coretax Perlu Dibenahi, Ini Alasan Anggota Komisi XI DPR RI
Harga sembako, lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, diprediksi masih terus naik hingga awal tahun 2022 ini.
"Kalau saya cermati, saat ini harga minyak goreng maupun telur sangat tinggi, bahkan jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, saya berharap pemerintah segera mencarikan solusi dari masalah masyarakat ini," harap Hafisz.
Legislator dapil Sumatera Selatan I tersebut kemudian menuturkan, dalam UUD 1954 jelas disebutkan, setiap warga negara berhak memiliki kehidupan yang layak dan negara wajib hadir dalam menjamin ketersediaan kebutuhan pokok.
Baca Juga: 74 Calon Anggota BPK RI Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan di Komisi XI DPR, Ini Daftar Nama-namanya
Seperti diketahui minyak goreng, telur, dan elpiji saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah dan stakeholder harus punya solusi menurunkan harga sembako di pasaran, agar kembali stabil dan tidak memberatkan konsumen.
Kenaikan sejumlah bahan pokok ini, pandang Hafisz, menunjukkan lemahnya pengelolaan logistik sembako. Apalagi, tingginya permintaan saat hari-hari besar adalah kejadian rutin setiap tahun.
"Harusnya pemerintah telah melakukan persiapan untuk menyambut hari-hari besar, sehingga perubahan harga drastis seperti saat ini, tidak terjadi lagi. Bukannya masalah yang sama selalu terjadi pada setiap hari besar," tutup Hafisz. (PAR/RG4)
Editor : Redaksi