BACASAJA.ID | Surabaya - Peningkatan kasus terjangkit Covid - 19 di Kota Surabaya rupanya belum mendapatkan titik terang. Dikutip melalui lawancovid-19.surabaya.go.id, Senin (28/12/20), pasien terkonfirmasi positif dan dalam perawatan sebanyak 124.
Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 42 orang di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 27 Desember 2020. Dengan demikian, total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Surabaya mencapai 17.971.
Baca Juga: Usai Serah Terima Jabatan, WS Ungkap Nol Kasus Covid-19 di Surabaya
Sementara, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 45 orang. Total pasien sembuh dari COVID-19 mencapai 16.605 orang. Pasien meninggal karena COVID-19 bertambah satu orang menjadi 1.242.
Sebelumnya pakar epideminolog meminta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar guba menekan jumlah penambahan kasus positif.
Hal itu, juga langsung di tanggapi oleh Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. Menurutnya perlu ada kajian dan evaluasi pada keseimbangan antara bidang kesehatan dan bidang ekonomi.
Baca Juga: Jadi Wali Kota Sangat Singkat, Apa yang Bisa Dilakukan Whisnu?
"Kita evaluasi dulu, kota kaji dulu, ini harus kita kondisikan balancing antara kesehatan dan ekonomi," terangnya.
Lanjutnya, pembahasan mengenai PSBB tidak bisa hanya membahas persoalan kesehatan saja. Namun harus melihat kekuatan APBD untuk mensuplay ekonomi masyarakat.
"Tidak bisa kita serta Merta berbicara kesehatan saja.Jadi kalau harus PSBB seperti waktu itu, berapa kekuatan APDB untuk mensuplay ekonomi di bawah," terangnya.
Baca Juga: Whisnu Sakti Buana Resmi Gantikan Risma Jadi Wali Kota Surabaya
Apa bila, tidak sampai melaksanakan PSBB untuk wilayah Kota Surabaya, Whisnu tetap meminta penekanan pada protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus.
"Kalaupun tidak PSBB, maka bagaimana protokol kesehatan itu tetap berjalan supaya tidak ada lonjakan lagi," pungkasnya. (Ind/rga)
Editor : Redaksi