BACASAJA.ID - Dalam rapat ini ada 19 peraturan daerah (perda) yang akan dibahas pada tahun 2022.
Beberapa perda lebih pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, seperti pembahasan tentang pembentukan wilayah-wilayah ekonomi di Tulungagung.
Baca Juga: Pemkab Tulungagung Tandatangani NPHD Untuk KPU dan Bawaslu
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo selepas rapat paripurna menjelaskan pembangunan industri di Kabupaten Tulungagung akan dibagi pada wilayah produk unggulan dan perwilayahan daerah industri.
“Ini penguatanya dengan RPIK (rencana pembangunan industri kabupaten), termasuk penentuan kawasannya,” jelasnya, Rabu (9/2/22).
Salah satunya dengan melakukan revolusi industri 5.0, atau berbasis tekhnologi.
Maryoto menyebut revolusi industri 5.0 bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
Maryoto jelaskan pihaknya sudah melakukan pembagian wilayah industri. Seperti pusat industri kecil dan menengah di wilayah Kecamatan Ngunut.
Industri logam di Desa Kiping Kecamatan Gondang, industri bordir di Kelurahan Sembung, Industri marmer di Desa Besole Kecamatan Campurdarat, dan industri-industri lainya.
“Ini berdasarkan perwilayahan, biar diketahui dan berkembangnya lebih cepat,” jelasnya.
Di sisi lain Maryoto akui kondisi pandemi saat ini menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi di Tulungagung.
Baca Juga: Lelang Perdana Kendaraan Pemkab Tulungagung, Ambulans Sepi Peminat RX King Paling Diminati
Seiring berjalannya waktu, ekonomi mulai bergeliat, seperti di sektor pariwisata.
Sementara itu Ketua DPRD Tulungagung, Marsono katakan ada 3 kerangka utama untuk pembangunan ekonomi di Tulungagung.
Pertama membangun spirit (semangat) warga yang terdampak covid-19. Kedua tetap melindungi kearifan lokal, meski terjadi revolusi industri 5.0.
“Ketiga, tentang industri lebih mengedepankan rekrutmen tenaga kerja yang intinya mengurangi pengangguran,” jelasnya.
Disinggung kesiapan Tulungagung menyambut investor? Marsono jelaskan mau tidak mau harus siap.
Maka dari itu, Pemerintah Daerah bersama Legislatif harus membuat konstruksi kebijakan yang mendukung iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pemkab Tulungagung Mulai Lelang Kendaraan Bermotornya
“Regulasi dong, ada 2 hal yang menjadi pertimbangan investor, kepastian hukum dan kemudahan untuk masuk,” papar Marsono.
Politisi dari PDIP itu menjelaskan pertumbuhan ekonomi tanpa investasi sulit dicapai. Meski demikian harus tetap melindungi nilai kearifan lokal.
Menurut Marsono potensi di Tulungagung memang layak dikembangkan. Selain faktor geografis yang berada di persimpangan 3 kota/kabupaten, potensi alam yang ada cukup mendukung untuk investasi.
“Bagian selatan kita punya pantai yang cukup banyak, pertambangan ada, bagian barat Gunung Wilis yang tanahnya subur,” katanya.
Sedang di wilayah timur Tulungagung mempunyai pusat industri peralatan militer sudah dikenal secara nasional. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi