Pemkab Malang Dukung Ekskavasi Penyelamatan Situs Srigading Era Mpu Sindok

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 10 Feb 2022 18:00 WIB

Pemkab Malang Dukung Ekskavasi Penyelamatan Situs Srigading Era Mpu Sindok

i

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto

BACASAJA.ID - Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto hadir dalam Ekskavasi Penyelamatan Situs Srigading tepatnya di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Kegiatan ekskavasi itu berkerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kaloka Malang.

Baca Juga: Sebuah Candi Ditemukan di Desa Menganto Mojowarno Jombang

Proses Eksvakasi ini sedianya dilakukan sampai tanggal 12 Februari 2022.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur mulai mengekskavasi Situs Srigading di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Benda cagar budaya yang berada di tengah perkebunan tebu itu diperkirakan dibangun pada masa Mpu Sindok atau abad ke-10 Masehi.

Lokasi ekskavasi berupa gundukan tanah (gumuk) dengan lebar sekitar 15 meter (m) x 15 m dengan tinggi hampir 3 m. Di permukaan gundukan terdapat sebuah yoni berukuran 0,8 m x 0,8 m, beberapa batu andesit berbentuk segi empat, dan sebaran batu bata dengan dimensi cukup besar.

Yoni di Srigading memiliki lebar bagian atas lebih besar dibandingkan dengan sisi bawah. Sementara fondasi yoni dikunci menggunakan semen oleh warga dengan maksud agar benda itu tidak kembali dicuri orang.

“Tugas Pemerintah Kabupaten Malang setelah proses eksvakasi ini dilakukan maka memelihara keberlanjutannya melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan sehingga keberlangsungan eksvakasi ini diwujudkan dalam bentuk cagar budaya” kata Wakil Bupati Malang, tentang anggaran untuk pelestarian budaya ini.

Baca Juga: Apa yang Ditemukan para Arkeolog di Laut Mediterania Mesir Ini Menyibak Peristiwa yang Terjadi 2000 Tahun yang Lalu

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menjelaskan jika alokasi untuk perwujudan wisata edukasi tersebut sudah disisihkan.

“Tentunya juga akan ada proses penganggaran yang terbagi yakni penganggaran pusat maupun penganggaran daerah, maka dengan ini kita bisa saling bersinergi tentunya nanti juga perlu mendapatkan support dari budayawan. Mulai dari Disparbud, Dispendik dan semua dinas harus saling mendukung," tambahnya.

Besar harapan Wakil Bupati Malang dalam proses eksvakasi ini akan menghasilkan sesuatu yang memiliki kepentingan serta pembelajaran dan untuk mengingatkan masyarakat bahwa ini menjadi bagian yang harus dipertahankan karena ada sesuatu yang mengikat tentang leluhur kita.

Baca Juga: Terkubur 3 Ribu Tahun, Kota Emas yang Hilang Ditemukan di Mesir!

Ini bisa dijadikan alat untuk edukasi, sebagai alat pembelajaran kepada penerus bangsa nanti bahwa didalam proses berdirinya sebuah negara ini ada kronologis yang di tulis. Maka, proses ini lah yang harapannya agar anak cucu bangsa ini paham bahwa ada sebuah proses peradaban yang cukup tua.

“Supporting paling utama yaitu bagaimana proses eksvakasi ini bisa berjalan lancar dan setelah proses eksvakasi ini dilakukan berarti nanti bisa didukung dengan insfrastruktur fasilitas penunjang yang dibangun. Jalan harus diperbaiki. Diantara ini akan kita tempatkan solar cell.

"Karena ini kan sebenarnya sesuatu yang memiliki dimensi kepariwisataan serta dimensi spiritual yang memang harus disupport oleh Pemerintah Daerah. Satu diantaranya nanti kita harus mulai mengamankan dan telah dilakukan eksvakasi oleh BPCB maka Pemkab harus mendukung karena telah menjadi bagian dari aset budaya negara yang berada di Kabupaten Malang,” ujar Wakil Bupati Malang. (MLG/RG4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU