TULUNGAGUNG - Harga ternak sapi di Tulungagung alami penurunan, pasca merebaknya penyakit mulut dan kuku di Jawa Timur.
Meski belum ditemukan kasus PMK di Tulungagung, kondisi ini berpengaruh terhadap penjualan ternak sapi.
Baca Juga: Pasca Idul Fitri, Penyakit Mulut Dan Kuku Hewan Ternak Di Jatim Terkendali
Seperti diungkapkan oleh Yusuf, pedagang di Pasar Hewan Ngunut.
Menurut Yusuf, penurunan harga sapi bisa mencapai 1 juta rupiah per ekor.
Belum lagi penjualan juga ikut turun.
“Ya susah, sapinye enggak bisa dijual, harganya turun,” jelas Yusuf, Jum’at (13/5/22).
Baca Juga: Bupati Siapkan Anggaran 700 Juta, Ternak Mati Capai Ratusan Di Satu Desa, Data Beda Dengan Pemkab
Turunnya penjualan ini disebabkan rerata pembeli sapi berasal dari luar kota yang terkena wabah PMK.
Karena ada larangan, mereka tak bisa masuk ke Tulungagung.
Senada dengan Yusuf, Mukhlas juga keluhkan hal yang sama. Bahkan menurut Mukhlas penurunan harga bisa mencapai 2 juta rupiah per ekor.
Baca Juga: Disnak Dan Keswan Kabupaten Tulungagung Mulai Vaksinasi PMK
Sebab pembeli berkurang, sehingga pedagang akhirnya menjual ke tukang jagal.
Jika dijual ke tukang jagal, maka harga akan dihitung berdasarkan berat daging.
“Turunnya bisa sampai 2 juta rupiah,” jelasnya. (JP/t.ag)
Editor : Redaksi