Bupati Siapkan Anggaran 700 Juta, Ternak Mati Capai Ratusan Di Satu Desa, Data Beda Dengan Pemkab

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 07 Jul 2022 00:33 WIB

Bupati Siapkan Anggaran 700 Juta, Ternak Mati Capai Ratusan Di Satu Desa, Data Beda Dengan Pemkab

i

Petugas sedang memeriksa ternak sapi

TULUNGAGUNG - Kasus kematian ternak sapi akibat PMK (Penyakit mulut dan kuku) di Tulungagung ternyata lebih besar dari laporan harian Pemkab Tulungagung.

Data Pemkab Tulungagung per tanggal 5 Juli ada 26. Padahal fakta di lapangan, tepatnya di Desa Penjor Kecamatan Pagerwojo terdapat 173 sapi yang mati.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Tandatangani NPHD Untuk KPU dan Bawaslu

Hal itu diungkapkan oleh salah satu warga, Suwarno (66) saat kunjungan Bupati Tulungagung ke Desa Penjor, Rabu (6/7/22).

Menurut Suwarno, di desanya tercatat ada lebih dari 4 ribu ekor sapi. Dari jumlah itu ada 2.981 sapi perah yang terpapar PMK di 466 kandang.

“Sedangkan untuk kasus kematian sapi perah di Desa Penjor saat ini sudah mencapai 173 ekor. 82 sapi perah telah dipotong paksa,” tuturnya.

Akibatnya selain produksi susu yang berkurang, jumlah populasi sapi di Desa Penjor alami penurunan hingga 50 persen.

Jumlah sapi yang terpapar PMK bertambah secara signifikan dalam sebulan terakhir.

“Dampaknya produksi susu Desa Penjor mengalami penurunan, dari 15 Ton per hari kini menjadi 600 liter per hari,” jelas pria paruh baya tersebut.

Keadaan ini diperparah dengan sulitnya peternak mendapat obat PMK. Jikapun ada, maka harganya sudah naik hingga 100 persen lebih.

Baca Juga: Lelang Perdana Kendaraan Pemkab Tulungagung, Ambulans Sepi Peminat RX King Paling Diminati

Akses obat gratis dari pemerintah pun juga sulit diakses. Akhirnya mereka mengandalkan pengobatan secara swadaya. 

Selain itu, karena tidak mampu membeli obat, peternak juga hanya bisa memberikan obat tradisional seperti kunir, temulawak dan suruh.

“Selain itu para peternak juga selalu menjaga kebersihan kandang, Bahkan setiap kali sapi kencing itu langsung dibersihkan menggunakan kain lap,” tegasnya.

Sementara itu Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo jelaskan PMK sudah merambah di 18 kecamatan. Hanya wilayah Kecamatan Tulungagung kota yang belum terjamah.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Mulai Lelang Kendaraan Bermotornya

Pihaknya juga akan meningkatkan kerja penyuluh serta bantuan obat kepada peternak.

“Kami akan anggarkan untuk penanganan PMK seiktar Rp 700 Juta untuk kebutuhan obat ternak. Saat ini kondisi Tulungagung sudah masuk ke dalam bencana wabah PMK,” paparnya.

Disinggung soal perbedaan data kasus kematian ternak akibat PMK di Tulungagung, Maryoto mengungkapkan akan segera melakukan evaluasi terkait data kematian ternak akibat PMK di Tulungagung. 

Selain itu, bagi peternak yang kehilangan hewan nantinya juga akan diberikan santunan oleh kementerian. (JP/t.ag)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU