Inflasi Kota Surabaya Turun Ke Angka 0,49 Persen Di Bulan Mei, Armuji : Ekonomi Bergairah Dan Terkendali Sesuai Skema

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 16 Jun 2022 07:53 WIB

Inflasi Kota Surabaya Turun Ke Angka 0,49 Persen Di Bulan Mei, Armuji : Ekonomi Bergairah Dan Terkendali Sesuai Skema

i

Wakil Walikota Surabaya Armuji saat mengunjungi Pasar Pabean

SURABAYA - Berdasarkan pada berita resmi statistik BPS Kota Surabaya No. 9 / 6 / 3578 / Th V. 3 Juni 2022 disebutkan bahwa pada Mei 2022 Kota Surabaya mengalami inflasi sebesar 0,49 Persen.

Dibandingkan pada bulan Maret 2022 sempat mengalami kenaikan angka inflasi sebesar 7 persen dan bulan April 2022 juga naik menjadi 0,96 persen yang merupakan tertinggi semenjak tahun 2021.

Baca Juga: Mengapa Sebut Armuji Penipuan? Ternyata ini Alasan Jan Hwa Diana Polisikan Wawali Surabaya

Sebanyak tiga daerah di Jawa timur termasuk mengalami inflasi dengan kategori terendah diantaranya Kota Kediri , Kota Surabaya dan Kabupaten banyuwangi.

Dari 11 kelompok pengeluaran, 10 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan hanya 1 kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan angka indeks yaitu kelompok pendidikan. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok transportasi sebesar 1,11 persen. Sedangkan yang paling rendah yaitu kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.

Wakil Walikota Surabaya Armuji menyampaikan bahwa Roda perekonomian di Kota Surabaya bergerak sesuai dengan skema pemulihan ekonomi yang telah diagendakan pemerintah Kota Surabaya.

Baca Juga: Anggaran Besar, Ketua DPRD Minta Eri-Armuji Fokus Bereskan Banjir di Surabaya

"Inflasi akan tetap ada namun harus dikendalikan untuk menjaga gairah ekonomi masyarakat, jangan terlalu tinggi dan rendah. Di kota surabaya sektor pendidikan, kesehatan dan teknologi informasi paling rendah andilnya terhadap inflasi", kata Armuji.

Dirinya memaparkan Di Tahun 2022 Kepemimpinan Eri Cahyadi - Armuji dalam alokasi APBD memiliki fokus terhadap urusan Pendidikan, Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi. Dengan berbagai program diantaranya pengembangan Kawasan wisata terintegrasi di Kalimas, kenjeran dan Jalan Tunjungan. Tidak kalah penting melibatkan dan menggerakkan UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan di kota surabaya.

"Dalam Aplikasi E - Peken transaksi per bulan mei 2022 mencapai Rp 16,2 Miliar dengan 2.036 pedagang yang Masuk kategori MBR dan Non - MBR, ini kan merupakan capaian yang positif", ungkap Cak Ji sapaan Akrabnya.

Baca Juga: KPU Resmi Tetapkan Eri Cahyadi-Armuji Wali Kota-Wakil Walikota Surabaya 2025-2030

Disamping itu positifnya pertumbuhan ekonomi pasca pandemi dapat dilihat pula dari pemerimaan pajak daerah hingga 10 Juni 2022 atau awal triwulan kedua sudah mencapai Rp 1,5 Triliun . Melalui Badan Pendapatan Daerah prosentase target sebesar 31,96 persen dan pada akhir juni ditargetkan mencapai 41 persen.

"Kami yakin capaian positif ini selaras dengan skema kebijakan ekonomi pemerintah kota surabaya, kami berharap warga juga bisa turut andil dalam bergeraknya roda ekonomi di kota kita tercinta. Jangan lupa kita juga harus bangga terhadap produk UMKM", imbuhnya. (AHA)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU