SURABAYA - Provinsi Jawa Timur (Jatim) disebu-sebut sebagai battleground Pilpres 2024. Menariknya, tiga pasangan capres-cawapres berebut suara kalangan Islam atau Nadlatul Ulama (NU).
Menanggapi pertarungan Pilpres 2024 di Jatim, Zannuba Ariffah Chafsoh yang dikenal dengan Yenny Wahid buka suara.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
Menariknya, putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu tanpa tedeng aling-aling menyatakan tidak gentar dengan Muhaimin Iskandar yang maju Cawapres pendamping Anies Baswedan.
Seperti diketahui, Muhaimin Iskandar merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Baik Yenny Wahid maupun Muhaimin sama-sama memiliki history dan latar belakang sebagai santri NU dan keluarga pesantren di Jombang, Jawa Timur.
Baca Juga: Demi Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid Blusukan ke Surabaya Temui Anak-anak Milenial, Ini yang Dibicarakan
Yenny Wahid dan Muhaimin juga berseberangan di Pilpres 2024. Yenny lebih memilih mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).
Yenny menyebut peluang suara Ganjar-Mahfud di Jawa Timur lebih tinggi, ketimbang pasangan Anies-Muhaimin (AMIN).
"Peluangnya tinggi, kalau AMIN(Anies-Muhaimin, red) saya tidak terlalu khawatir," tandas Yenny Wahid dikutip Senin (27/11/2023).
"Kalau Prabowo kita berhitung dan kita bertanding dengan kompetisi yang sehat," sambung Yenny di sela-sela kunjungannya ke Surabaya menemui komunitas milenial pada Jumat malam lalu.
Khusus Mahfud Effect di Jawa Timur, Yenny menegaskan Menko Polhukam itu punya tempat istimewa. Terutama di daerah Tapal Kuda dan Madura.
"Saya tinggal membangkitkan perasaan kebanggaan, karena sebentar lagi akan ada Wakil Ppresiden dari Madura. Tentu ini sebuah kebanggaan," papar Yenny.
Selain itu, dirinya menggarap secara khusus kantung-kantung suara di daerah Jombang-Mojokerto dan sekitarnya, yang merupakan suara basis santri.
"Kalau Jombang Insya Allah (menang, red). Kita cukup kuat. Jombang memang saya garap khusus. Jombang, Mojokerto dan sekitarnya," tandas Yenny.
Baca juga: Sudah 48 Pihak Ajukan Amicus Curiae ke Mahkamah Konstitusi, Ini Daftarnya
Baca Juga: Dahsyat! Banteng Surabaya Bergerak, PDIP Door to Door Ajak Pilih Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
Menurut Yenny, pihaknya sangat optimistis pasangan Ganjar-Mahfud MD bisa menang di Pilpres 2024. Ini tidak lepas dari dukungan kyai-kyai di Jawa Timur.
Saat keliling di sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur, cerita Yenny, dia mendapatkan kesamaan pandangan para kyai.
"Yang saya dapati ketika berkunjung ke pesantren-pesantren adalah hasil istikhorohnya para kyai. Mereka memang mendukung Ganjar-Mahfud," ungkap Yenny.
"Yang saya gembira bahwa saya mendapati banyak hasil yang sama. Artinya bahwa proses spiritual yang dijalani para kyai-kyai itu sama dengan hasil yang saya dapatkan," lanjut Yenny memaparkan.
Dengan fakta ini, semakin menguatkan Yenny untuk mendukung dan berupaya memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
"Ini menguatkan keyakinan kita bahwa memang harus mendukung pasangan Ganjar-Mahfud," tegas Yenny.
Baca juga: Sidang PHPU di MK, Empat Menteri Jokowi Kompak Sebut Penyaluran Bansos Tak Terkait Pemilu 2024
Pada kesempatan itu, Yenny Wahid mengakui dirinya akan fokus membidik anak-anak muda atau milenial di kalangan santri. Sejumlah program Ganjar-Mahfud pun sudah disiapkan untuk mereka.
"Misalnya bea siswa yang lebih banyak lagi untuk santri. Karena saat ini memang ada bea siswa untuk masyarakat umum. Tapi santri kadang-kadang susah untuk bersaing, karena ada beberapa Pondok Pesantren yang ijazahnya tidak diterima," cetus dia.
Melihat persoalan itu, Ganjar-Mahfud membawa program untuk menyelesaiakan permasalahan tersebut.
"Misalnya untuk menyamakan ijazah, agar semua ijazah dari pesantren bisa diterima baik," tandas Yenny.
Yenny menambahkan pasangan Ganjar-Mahfud ini sangat mengerti tantangan ke depan yang dihadapi oleh generasi muda, gen Z dan milenial. Yaitu penciptaan lapangan kerja.
"Jadi komitmennya besar fokus pada penciptaan lapangan kerja, memastikan bahwa anak-anak yang berusia produktif ini bisa mendapatkan akses ke pekerjaan dengan mudah," terang wanita kelahiran Jombang 49 tahun silam. (*)
Editor : Redaksi