BACASAJA.ID - Sejumlah tenaga medis menjadi skala prioritas dalam kebutuhan vaksinasi covid 19 lantaran sering menangani pasien dengan baik. Selain itu, para dokter terlibat dalam perawatan teman kerjanya.
Baca juga: Pemerintah Terus Gencarkan Vaksinasi di Bulan Ramadan
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, dr Brahmana Askandar, pemberlakuan prioritas juga karena masih menghadapi antrian keluar masuk pasien.
"Kalau kamar perawatan nggak ada, maka dokter menjadi garda terdepan berdasarkan urutan. Kalau jumlah pasien yang keluar masuk banyak, bisa-bisa nggak ditolong duluan dan kondisinya kurang membaik," ujar Brahmana, pada Sabtu (30/1/2021).
Sehingga, Brahmana berharap, Pemkot bisa menuntaskan vaksin untuk nakes sampai Hari Minggu. Kepada Dinkes, Brahmana menyampaikan, cukup menunjukkan identitasnya sebagai dokter sudah bisa menerima tanpa harus menunggu.
"Tidak perlu e-tiket. Masih banyak yang belum dapat. Namanya IT, selalu ada kendala. Apalagi anggota IDI Surabaya ada 4000," katanya.
Baca juga: Jelang Ramadan, Peminat Vaksinasi Booster di Surabaya Meningkat
Meski sebagian belum mendapatkan vaksin Covid 19, lanjut Brahmana, pihaknya masih meneliti apakah ada penambahan jumlah atau tidak. Khusus kondisi nakes seusai disuntik, Brahmana tidak memungkiri, ada 1 atau 2 dokter yang telah divaksin menjadi positif.
"Beberapa saat setelah vaksin pertama, dia dinyatakan positif. Itu terjadi karena setelah divaksin pertama nggak langsung terproteksi. Tapi setelah vaksin pertama langsung kebal nggak ada. Proteksi baru terbentuk 3 minggu setelah vaksinasi kedua," paparnya.
"Saya sendiri suntik Minggu lalu cuma nyeri di tempat suntikan selama 2 menit. Laporan dari dokter yang sudah divaksin nggak ada gejala berarti. Keluhan gagal dan muntah belum ada. 80 persen keluhan nyeri sebentar," sambungnya
Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi Booster Dapat Dilakukan Setelah Tiga Bulan Vaksinasi Dosis Primer
Saat divaksin, kata Brahmana, ternyata ditemukan status tanpa gejala atau masa inkubasi. Sejauh ini, ada 10 yang sedang dirawat.
"Kondisi dokter sekarang, relokasi atau gimana. 5 masih antrian. Di rumah sakit masih menghadapi antrian pasien masuk. Ada 10 yang sedang dirawat. Tapi silih berganti. Ada dinamika positif, negatif, dan seterusnya," tandasnya. (byta/rga)
Editor : Redaksi