Biadab, Suami Bunuh Istri yang Hamil 6 Bulan Hanya Gara-gara Lontong

bacasaja.id
ilustrasi

BACASAJA.ID - Entah setan apa yang merasuki Terbit Sitepu (28) hingga tega menghabisi nyawa isterinya, Ayu Kasyanty (28). Padahal si isterinya ini tengah mengandung buah hatinya berusia enam bulan.

Peristiwa ini terjadi di Tanjung Uma Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kamis (11/3/21) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat ini TS (Terbit Sitepu) telah ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di tahanan polisi.

Baca juga: Sakit Hati Sering Dimarahi, Anak di Surabaya Bunuh Ayah Kandungnya

Dari hasil pemeriksaan tersangka, penyebab pembunuhan ini sepele. Diawali tersangka TS yang tak suka melihat istrinya menerima pemberian lontong dari tetangganya.

Saat itu TS pada Kamis (11/3/21) sekitar pukul 19.00 WIB pulang dari rumah kakak kandungnya, Retno. "Saat itu tersangka melihat korban Ayu Kasyanty atau AK sedang makan mie lontong putih yang diberikan oleh tetangganya yaitu Bu Jambi, kemudian pelaku langsung menegur korban dan mengatakan "Kan sudah saya bilang dari dulu kalau ada yang ngasi kamu makan tunggu saya dulu balik ke rumah, kita nggak tau makanan apa yang diberikan sama orang"," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto, Minggu (14/3/21), seperti dikutip dari Sindonews.

Arie mengatakan, pelaku yang berprofesi sehari-harinya sebagai pedagang buah keliling ini menendang wajan yang berisikan minyak dan tumpah ke lantai. Lalu korban melawan mengatakan, "Aku udah capek-capek goreng kerupuk, kamu tumpahkan minyak itu".

Kemudian pelaku beradu mulut dengan korban. Tiba-tiba korban memukul bagian bahu kiri pelaku, dan pelaku membalas dengan pukulan ke bagian wajah korban.

"Selanjutnya korban keluar ke ruang tamu rumah sambil cek-cok mulut dengan pelaku, korban kembali mendorong pelaku dari belakang," papar dia.

Baca juga: Anak di Surabaya Diduga Bunuh Ayah Kandungnya yang Sudah Renta

Pada saat terdorong, pelaku melihat pisau di atas kulkas. Pisau itu lantas diambil dan dilemparkan ke arah korban dan menancap di leher kiri korban. Saat kejadian itu, kedua anaknya yakni Fajar dan Yusuf sedang bermain di depan rumah.

"Saat itu, secara spontan pelaku langsung mendekati korban dan mencabut pisau tersebut dan meletakkan di lantai ruang tamu," terang dia.

Pelaku sempat keluar rumah dan berteriak minta tolong, namun warga tidak ada yang mendengar. Pelaku dan kedua anaknya kemudian membawa korban ke klinik bidan Santi di Tanjung Uma.

Baca juga: Jurnalis Media Online Diduga Dibunuh, Komisi III DPR RI Minta Polisi Usut Tuntas

Namun di klinik tersebut korban tak bisa ditangani, karena korban mengalami pendarahan. Pelaku menitipkan kedua anaknya di rumah bidan Santi. Lantas pelaku membawa korban ke Puskesmas Lubuk Baja.

"Namun pihak Puskesmas menolak, selanjutnya pelaku dibantu oleh 1 orang warga membawa korban ke RS Harapan Bunda menggunakan motor," katanya.

Meski pihak RS berupaya menangani, namun nyawa korban tak tertolong. Selanjutnya pihak Kepolisian beserta pihak RS Harapan Bunda membawa korban menggunakan mobil Ambulans ke RS. Bhayangkara. (sin/net/bsi)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru