Pemkot Surabaya Anjurkan Warga tak Lakukan Isolasi Mandiri di Rumah, Bisa Gunakan Rumah Sehat agar Mudah Dipantau

bacasaja.id
Dokumentasi Rumah Sehat yang telah dihuni oleh sebagai tempat isolasi.

BACASAJA.ID - Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara meminta warga Kota Surabaya yang masih menjalani isolasi di rumah untuk menuju ke Rumah Sehat.

Hal ini dikarenakan, sebanyak 1.067 warga Kota Surabaya masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Baca juga: Pasien Covid-19 Terakhir Keluar, UIN Satu Tulungagung Bersiap Kuliah Tatap Muka

"Isoter (Isoasi terpusat) kan memudahkan tenaga kesehatan untuk mengetahui kondisi warga yang terpapar. Kami merayu mereka supaya mau pindah ke tempat-tempat isoter yang sudah disiapkan oleh Pemkot Surabaya," kata Febri, Kamis (5/8/2021).

Berdasarkan data, per Rabu (4/8/2021), sebanyak 428 warga yang berhasil untuk dipindahkan ke Rumah Sehat.

Rumah Sehat sendiri merupakan program dari Pemkot Surabaya dengan menyiapkan tempat di tiap kelurahan untuk dijadikan tempat isolasi bagi warga kelurahan tersebut.

"Sudah ada 428 yang akhirnya pindah. Memberikan pengertian memang nggak mudah. Tapi kam i beri pengertian terus," ungkapnya.

Baca juga: Sebelum PTM Dimulai, Legislator Gerindra Minta Pemkot Surabaya segera Cari Alternatif Lokasi Rumah Sehat

Dia juga mengakui, bahwa banyak warga yang menola untuk pindah. Padahal, Pemkot Surabaya sudah meminta warga untuk tidak melakuka isolasi mandiri di rumah. Sebab, tidak ada pemantauan yang bisa dilakukan secara langsung oleh tenaga kesehatan.

"Apalagi bila kondisi tidak memadai. Kami khawatir bila akan membuat kalster keluarga atau klaster kampung," jelasnya.

Menurutnya, faktor penolakan justru paling banyak datang dari keluarga pasien. Mayoritas menolak untuk memasuki rumah sehat atu Hotel Asrama Haji yang disiapkan.

Baca juga: Eri Cahyadi Beri Semangat Warga yang Isolasi Covid-19 di Rumah Sehat dan RS Lapangan Tembak

"Ada banyak alasannya. Misalnya karena takut nggak nyaman," terangnya.

Dari 428 warga yang dirayu itu, mayoritas merupakan warga dari kecamatan Gubeng. Selain HAH dan rumah sehat di tiap kelurahan, Pemkot Surabaya juga menyiapkan hotel bila dua tempat itu penuh.

"Ada 67 warga yang dirawat di hotel. di HAH ada 604 orang. Masih kosong 296 kamar," tandasnya. (byta/rg4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru