Pelatihan Penanganan Mamalia Laut Terdampar: Penyelamatan Lumba-Lumba dan Paus Berbeda dengan Ikan Hiu

bacasaja.id
Pelatihan penanganan mamalia laut yang terdampar di Pendopo Pantai Popoh, Tulungagung.

BACASAJA.ID - Kementrian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut melakukan Bimbingan Teknik Penanganan Mamalia Laut Yang Terdampar, Rabu (29/9/21).

Bimtek ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara menyelamatkan mamalia laut yang terdampar. Dalam kurun kurang dari setahun, di perairan selatan Tulungagung ada 3 mamalia laut yang terdampar.

Baca juga: Hasil Nekropsi Lumba-lumba di Pantai Sidem, Ditemukan Keanehan pada Perut dan Rahimnya

Sub Koordinator Pelestarian Jenis Ikan Kementrian Kelautan Dan Perikanan Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Muhammad Subhan Watiheluw mengatakan banyak masyarakat salah membedakan antara mamalia laut dan ikan.

Sehingga saat ada mamalia laut yang terdampar, mereka akan memperlakukan sama seperti ikan. Padahal cara menyelamatkan mamalia laut seperti jenis lumba-lumba dan paus berbeda dengan ikan hiu.

Meski secara fisik hampir mirip dalam hal ukuran.

“Masih banyak teman-teman yang belum bisa membedakan antara mamalia laut dan ikan hiu,” terangnya.

Lumba-lumba dan paus merupakan mamalia, mereka melahirkan dan menyusui anaknya. Sedang ikan tidak menyusui anaknya.

Lalu bagaiman cara menyelamatkan mamalia yang terdampar? Subhan mengatakan dengan menggandeng Yayasan Laut Indonesia dan WWF (World Wild Foundation) melakukan pelatihan tata cara penyelamatan mamalia laut.

Langkah pertama menyelamatkan mamalia yang terdampar adalah dengan memeriksa tanda-tanda kehidupannya. Tanda kehidupan bisa dilihat dari gerak binatang tersebut. Selanjutnya melaporkan temuan ini kepada pihak berwajib.

Jika masih hidup, ikan sebisa mungkin dipertahankan suhu tubuhnya dengan memberikan penuh dan disiram dengan air. Saat menyiram usahakan jangan sampai terkena hidung, karena bisa mengganggu pernafasan mamalia tersebut.

Baca juga: Seekor Hiu Tutul 7 Meter Terdampar Tiga Jam di Pantai Lamongan, sempat jadi Tontonan sebelum Diselamatkan

“Kalau mamalia masih hidup, harus diambil upaya untuk melepas kembali ke laut,” terangnya.

Setelah dilaporkan, mamalia itu akan diupayakan dipindahkan ke perairan yang agak dalam agar bisa kembali ke laut.

Pemindahanpun tak mudah, ada alat khusus untuk memindahkan mamalia ini berupa alat yang lembut tapi kuat.

Di bagian samping kanan dan kiri ada lubang untuk sirip. Jika mamalia sudah berada di atas alas itu, ikan akan dibawa ke perairan dalam untuk dilepas.

Berbeda lagi jika mamalia itu ditemukan dalam keadaan sudah mati. Setelah dilaporkan, mamalia akan diambil sampelnya lalu dikuburkan di sekitar tempat ditemukannya.

Baca juga: Lumba-lumba yang Terdampar di Pantai Sidem ternyata Berjenis Ini

Dalam pelatihan ini menggunakan boneka berbentuk paus dan lumba-lumba.

“Bimtek ini penting sekali, sehingga masyarakat dan pemerintah tahu penangananya jika ada kejadian,” terangnya.

Subhan menyebut di seluruh Indonesia ada 35 jenis mamalia laut yang terbagi atas jenis paus 20 jenis, lumba-lumba 13 jenis, duyung 1 jenis dan pesut 1 jenis. Khusus pesut merupakan endemic Kalimantan.

Disinggung penyebab mamalia laut ini terdampar, Subhan jelaskan ada beberapa sebab, antara lain gempa bawah laut, bermigrasi (pindah tempat), terkena baling-baling kapal atau sedang mengejar makanan. (JP/t.ag/RG4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru