Perjuangkan Pariwisata Buka, Pemkab Tulungagung Genjot Vaksinasi

bacasaja.id
Serbuan vaksinasi di Tulungagung.

BACASAJA.ID - Memasuki minggu pertama bulan Oktober, Tulungagung masih bertengger di level 3 PPKM. Padahal jumlah kasus harian covid-19 di Tulungagung kian menurun tiap harinya.

Imbas dari masih berada di level 3 ini, sejumlah kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan masih dilarang pelaksanaanya, termasuk usaha pariwisata yang belum diperbolehkan buka.

Baca juga: Dahulu Lahan Mati Dan Tandus Seluas 10 Hektare, Sekarang Menjadi Tempat Wisata Batas Kampung

Menanggapi hal itu, Bupati Tulungagung, maryoto Birowo mengatakan akan mengusahakan agar usaha pariwisata diperbolehkan buka pada PPKM Level 3 ini.

“Pariwisata ini kita perjuangkan (buka),” kata Maryoto, Selasa (5/10/21).

Lalu usaha apa yang dilakukan oleh Pemkab Tulungagung dalam memperjuangkan pembukaan tempat pariwisata?.

Bupati menyebut pariwisata bisa buka jika Tulungagung sudah berada di Level 2 PPKM.

Pihaknya tengah berjuang untuk mencapai target vaksinasi dosis 1 sebesar 50 persen dari jumlah sasaran dan vaksinasi lansia sebanyak 40 persen dari sasaran.

Maryoto akui ada beberapa kendala dalam mencapai target vaksinasi itu. ganjalan terbesar adalah capaian vaksinasi lansia yang lambat pertambahanya.

Jumlah sasaran lansia 133.574 orang dan baru tervaksinasi I 34.715 (25,99 persen). Dibanding capaian minggu lalu 24,62 persen atau sebesar 32.881 orang. Peningkatan vaksinasi lansia tak begitu banyak, malah bisa dibilang sedikit.

Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Kasil Rokhmat di waktu berbeda menjelaskan Tulungagung masih tertinggal dalam vaksinasi lansia.

Baca juga: Keseriusan Pemerintah Kembangkan Labuan Bajo Sebagai Destinasi Super Prioritas

Pihaknya terus melakukan vaksinasi lansia, meski pertambahannya sangat lambat.

Kasil menyebut pertambahan tiap hari hanya sekitar 100-200 orang. Dirinya pun pesimis target PPKM level 2 bakal sulit dicapai dalam 2 minggu kedepan.

“Belum bisa, karena pertambahan sehari-harinya hanya 100,” jelas Kasil.

Kendalanya masih sama, rerata lansia mempunyai penyakit penyerta dan tidak mau di vaksin.

"Lansia itu kebanyakan punya penyakit penyerta, mobilitas terbatas dan ada yang tidak mau divaksin," kata Kasil.

Baca juga: 4500 Stand Sudah Beroperasi, Wakil Walikota Surabaya Armuji Dukung Kembalikan Kejayaan Pasar Turi

Tak mau terpaku pada capaian vaksin lansia, pihaknya kini fokus pada capaian 50 persen capaian vaksin dosis 1 bagi masyarakat umum.

Saat ini capaian vaksin dosis I bagi masyarakat umum sebesar 46,17 persen, atau kurang 3,87 persen dari jumlah sasaran 800 ribu lebih.

“Kalau kita fokus di situ (lansia) nanti yang 50 persen enggak kekejar,” katanya.

Vaksinasi lansia bakal digenjot lagi selepas capaian 50 persen masyarakat umum tercapai. (JP/t.ag)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru