BACASAJA.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD) pada saat musim hujan tahun ini. Jajaran Puskesmas dan 26.541 kader kesehatan se Kota Surabaya digerakkan untuk bersama-sama memberantas demam berdarah ini.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengakui bahwa beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya yang meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyakit DBD ini.
Baca juga: Cegah Kasus Cikungunya dan DBD, Ini yang Dilakukan Dinkes Kota Surabaya
SE bernomor 443/12475/436.7.2/2021 itu sudah disebarkan kepada Kepala Perangkat Daerah, camat, lurah, RT/RW, sekolah, tempat ibadah, pengelola mal, dan semua perusahaan di Kota Surabaya.
“Melalui SE itu saya sudah meminta untuk menggerakkan masyarakat atau anggota di masing-masing institusi dalam upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit DBD di Kota Surabaya, karena Surabaya akan memasuki musim penghujan,” kata Wali Kota Eri dikutip Kamis (04/11/2021).
Menurutnya, peningkatan kewaspadaan itu bisa dilakukan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus (PSN 3M Plus) yaitu:
1. Menguras dan menyikat bersih bak mandi atau kolam air minimal satu minggu sekali,
Baca juga: Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan DBD, Pjs Wali Kota Imbau Masyarakat Aktif PSN 3M Plus
2. Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, tandon, drum air dan lainnya untuk mencegah adanya jentik atau telur nyamuk,
3. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,
PLUS menghindari gigitan nyamuk dengan cara memakai anti nyamuk atau memakai kelambu, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman anti nyamuk, mengganti air vas bunga, dan tempat minum burung.
Baca juga: Kemenkes: Waspada DBD di Musim Kemarau
“Saya juga minta untuk melaksanakan Gerakan 1 Rumah/Gedung 1 Jumantik (G1R1J) dengan melibatkan kader kesehatan atau karyawan institusi untuk memantau dan memastikan tidak ada jentik di lingkungan masing-masing, termasuk lapangan atau tanah kosong dan fasilitas umum lainnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan dalam rangka pencegahan DBD ini, pihaknya melibatkan semua stakeholder atau lintas sektor di tiap wilayah, mulai dari unsur kecamatan, kelurahan, RT, RW, Babinkamtibmas, Babinsa, puskesmas dan juga para kader yang tersebar di berbagai penjuru Surabaya.
“Jumlah petugas puskesmas yang diturunkan sesuai dengan jumlah penanggung jawab PSN di wilayah binaan yang ada di setiap kelurahan, rata rata 2-3 orang per RW di bantu RT/RW setempat. Selain itu, kami melibatkan sebanyak 26.541 kader kesehatan untuk bergerak hingga ke rumah-rumah warga. Melalui cara ini semoga DBD di Surabaya bisa ditekan,” pungkasnya. (*/RG4)
Editor : Redaksi