BACASAJA.ID - 509 personil gabungan bakal dikerahkan dalam pengamanan mudik dan balik Lebaran 2022. Personil itu terdiri dari Polisi, TNI, Satpol PP dan Dishub.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto selepas apel gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru, Jum’at (22/4/21).
Baca juga: Dua Sales Perkosa Gadis Disabilitas di Kamar Kos, Begini Kondisi Korban Sekarang
Apel ini untuk mengecek kesiapan personil dalam pengamanan arus mudik dan balik.
“Serta menyatukan visi dan misi untuk menyukseskan mudik aman dan sehat,” terang Handono.
Handono melanjutkan, berdasar prediksi Litbang Kementrian Perhubungan, diperkirakan ada 85,5 juta pemudik.
Operasi Ketupat tahun ini digelar lebih awal, yaitu mulai 28 April hingga 12 hari kedepan.
Majunya Operasi Ketupat ini untuk mengantisipasi besarnya pemudik. Sebab Tulungagung adalah salah satu wilayah sasaran pemudik.
Sehingga mulai hari ini pengamanan pemudik sudah dilakukan.
“Para pekerja swasta disarankan untuk mudik lebih awal. Karena itu mulai hari ini titik-titik rawan macet sudah kami antisipasi, dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan,” sambung Handono.
Untuk memantau jalanya arus mudik, Polres Tulungagung mendirikan 9 pos, yang terdiri dari 7 pos pengamanan dan 2 pos pelayanan.
Pos pengamanan ada di Ngantru, Jembatan Ngujang 2, Rejotangan, Gondang, Besuki, GOR, dan alun-alun.
Sementara untuk pos pelayanan di Terminal Gayatri dan Stasiun Tulungagung.
“Kami masih berkoordinasi dengan pengelola wisata, mal dan rumah makan untuk penggunaan aplikasi pedulilindungi. Jika di masa puncaknya kami akan tempatkan personel di sana,” papar Handono.
Baca juga: Aksi Balap Liar Digulung Polres Tulungagung, 10 Motor Diamankan
Senada, Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Muhammad Bayu Agustyan jelaskan ada 2 titik kemacetan. Yaitu di jembatan Ngujang 1 dan Jembatan Lembu Peteng.
Di dua ruas jalan itu akan dipasang water barier (pembatas) sepanjang 1,5 kilometer.
Di Jembatan Lembu Peteng dari utara jembatan hanya bisa ke timur, sebaliknya kendaraan dari selatan hanya bisa ke barat.
“Water barrier ini sengaja dibuat panjang, agar kendaraan tidak memutar di ujungnya,” terangnya.
Sedang di Jembatan Ngujang 1 dari arah Kediri akan dilakukan ke Jalan Desa Pulerejo hingga Ngujang 2.
Sementara kendaran dari Blitar atau timur, bisa lewat Jembatan Ngujang 2.
Dari arah Blitar menuju Ngujang 1 hanya diperbolehkan belok ke selatan. Jika mau ke Utara harus memutar dulu.
Baca juga: Polres Tulungagung Tetapkan Enam Orang Pelaku Balap Liar Di JLS Tulungagung Sebagai Tersangka
“Di Jembatan Ngujang 2 kemudian dipecah lagi, ada yang ke kota lewat Al-Muslimun, ada yang lewat kromasan,” papar Bayu.
Saat arus mudik kendaraan besar sudah dilarang melintas. Hanya kendaraan pembawa sembako dan BBM yang diijinkan lewat.
Kasat juga menambahkan akan memaksimalkan jalur alternatif untuk memecah arus lalu lintas.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro akan memasang petunjuk arah jalur alternatif.
“Kita juga akan tempatkan personil di jalur alternatif,” kata Galih.
Sementara prediksi puncak arus mudik diperkirakan pada Sabtu (29/4/2022) dan Minggu (30/4/2022) mendatang (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi