BACASAJA.ID - Pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Kabupaten Tulungagung rencananya akan dilaksanakan pada 15 Januari mendatang.
Gelombang pertama vaksinasi akan diberikan pada petugas medis, yang berhadapan langsung dengan virus corona.
Baca juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19
Selain petugas medis, ada beberapa orang yang menjadi prioritas vaksinasi. Salah satunya pejabat pemerintahan. Menariknya, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo bukan menjadi orang yang diprioritaskan menerima vaksin Covid-19 gelombang pertama.
Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Katsil Rokhmat selepas mengikuti rapat koordinasi vaksinasi bersama Menteri Dalam Negeri secara daring, Selasa (5/1/2021).
Pasalnya syarat untuk menerima vaksin ini adalah berusia kurang dari 60 tahun, sedang usia Maryoto Birowo 67 tahun. “Pak Bupati (Maryoto Birowo) nanti tetap divaksin, tetapi gelombang kedua, vaksin yang bisa dipakai untuk usia diatas 60 tahun dari Pfizer,” ujar Katsil.
Selain kriteria usia, Katsil juga menjelaskan orang dengan penyakit penyerta, penyintas covid-19 dan ibu hamil dicoret dari daftar penerima vaksin.
Untuk gelombang pertama menggunakan vaksin dari Indofarma yang bekerjasama dengan perusahaan asal China, Sinovac dan kini sudah ada di Dinas Kesehatan Jatim.
Pihaknya memastikan dalam minggu ini vaksin tersebut akan diambil oleh Pemkab Tulungagung. Meski demikian Katsil enggan membocorkan jumlah vaksin yang diterima, lantaran data saat ini masih berubah-ubah.
Baca juga: Banyak Kasus Covid-19 Di Sekolah, Dinkes Lakukan Tes Usap Masal
"Totalnya belum fix, belum bisa kita sampaikan,” katanya.
Pemberian vaksin ini dipastikan gratis. Namun untuk sumber anggaran masih dibahas, apakah menjadi tanggungan pusat atau daerah. Pihaknya sudah menyediakan anggaran sebesar 15 milyar rupiah, yang disiapkan jika anggaran vaksin dibebankan pada daerah masing-masing.
“Masyarakat yang sesuai dengan daftar dan kriteria (vaksin) gratis,” jelasnya.
Saat ini Pemkab membentuk tim vaksinasi Tulungagung. Untuk langkah lain, sudah mengorganisir fasilitas kesehatan yang mampu melakukan vaksin, termasuk sumber daya manusianya. “Sudah dilakukan pelatihan sebanyak 8 kali melalui daring,” paparnya.
Baca juga: 3 Pegawai Positif Covid-19, Lapas Tulungagung Lockdown
Vaksinasi akan dilakukan di 32 puskesmas yang ada. Jika dirasa kurang akan ditambah di rumah sakit swasta. Katsil juga menjelaskan setelah vaksin akan ada efek yang dirasakan oleh penerima vaksin, atau yang lazim disebut KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Untuk itu pihaknya sudah membentuk tim KIPI, yang berpusat di RSUD dr. Iskak. Gejala yang biasa timbul pasca vaksinasi adalah demam, dan ini merupakan hal yang normal dan masyarakat tidak perlu khawatir. “Vaksinasi ini bukan virus yang dilemahkan, namun hanya bagian virus yang dimasukan,” kata Katsil.
Dirinya mengibaratkan virus sebagai binatang. bagian yang dimasukan dalam vaksin berupa tangannya atau kakinya saja, sehingga tidak berbahaya bagi penerima vaksin.
Terakhir, Katsil berpesan meski nanti vaksinasi sudah dilaksanakan, masyarakat tetap harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, lantaran vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk memutus penyebaran covid-19 (Noyo).
Editor : Redaksi