BACASAJA.ID - Vaksinasi virus penyakit mulut dan kuku (PMK) atas hewan ternak berkuku belah telah dimulai. Vaksinasi perdana secara nasional direncanakan dimulai sejak tanggal 14 Juni 2022 sesuai dengan peta sebaran PMK dalam pernyataan pers disiarkan akun Youtube Kementan, Senin (13/6/2022).
"Vaksin sudah masuk ke Jawa Timur sehingga, saya mendorong satgas PMK untuk bekerja cepat agar vaksin tersebut segera didistribusi ke para peternak untuk kemudian dilakukan vaksin", ungkap Anggota DPRD Provinsi F-PDIP Dr. Daniel Rohi.
Baca juga: Pasca Idul Fitri, Penyakit Mulut Dan Kuku Hewan Ternak Di Jatim Terkendali
Untuk diketahui bahwa Pemerintah Provinsi Jatim telah menetapkan Jatim sebagai Provinsi dengan status Keadaan Darurat Bencana Wabah penyakit akibat wabah PMK dan membentuk Gugus tugas untuk menangani wabah PMK di Jatim.
Lanjut Daniel Rohi, Segera Dinas Peternakan dan Satgas menyiapkan petugas vaksinator untuk memvaksin sapi yang ada di Jawa Timur berjumlah 4,9 juta ekor. Sapi perah berjumlah 305.708 ekor, tentu tidak semua bisa divaksin di tahap awal karena keterbatasan jumlah vaksin.
Pelaksanaan vaksinasi, kata anggota komisi B ini, nantinya akan dilakukan bekerja sama dengan Posko Tanggap Darurat di daerah.
Baca juga: Bupati Siapkan Anggaran 700 Juta, Ternak Mati Capai Ratusan Di Satu Desa, Data Beda Dengan Pemkab
Selain itu, para peternak perlu diberikan BLT agar bisa menolong mereka yang sapi peliharaan mati dan produksi susu berkurang hampir 80% akibat terserang PMK. Kesulitan ekonomi sangat dirasakan oleh para peternak yang mengandalkan hidup hanya dari sektor peternakan.
Hewan sehat dan berisiko tinggi tertular ada di sumber pembibitan ternak, peternak sapi perah milik rakyat, dan koperasi susu, serta peternak sapi potong.
Baca juga: Disnak Dan Keswan Kabupaten Tulungagung Mulai Vaksinasi PMK
"Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan 3 juta dosis vaksin PMK. Selain itu, para peternak yang memiliki pinjaman bank agar diberi relaksasi pinjaman dari pihak bank agar beban mereka bisa dikurangi", jelas Daniel Rohi. (SLH)
Editor : Redaksi