SURABAYA – Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur Deni Wicaksono mengatakan, pengunduran diri Mahfud MD sebagai Menkopolhukam sebagai langkah penuh etika di tengah berbagai kontroversi etis yang mewarnai Pemilu 2024.
“Pak Mahfud MD menunjukkan kepada rakyat Indonesia arti sebuah integritas, arti etika sebagai standar yang seharusnya dimiliki seorang pemimpin. Kami semua salut dan angkat topi tanda hormat kepada Prof Mahfud,” ujar Deni Wicaksono di Surabaya, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga: Luar Biasa! Rapatkan Barisan di Lumajang, Kampanye Mahfud MD Dihadiri Ribuan Warga
“Pak Mahfud memegang etika dan integritas tidak dengan kata-kata, namun dengan tindakan dan suri tauladan, sesuatu yang absen ditunjukkan oleh para pejabat puncak negara dalam pemilu kali ini,” sambung politisi muda alumnus Universitas Airlangga itu seperti dilansir pdiperjuangan-jatim.com.
Deni mengatakan, saat Mahfud memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan menteri, publik pun paham bahwa tokoh asal Madura tersebut akan menjadi mata hati dan nurani bagi sebuah pemerintahan yang memegang teguh hukum.
Baca Juga: Sangat Mengejutkan! Cawapres Mahfud MD Bongkar Sumber Dana Bansos yang tak Disangka-sangka
“Alasan Pak Mahfud mengundurkan diri untuk menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik menyadarkan semua orang bahwa politik dan hukum sudah seharusnya dipandu etika, dan itu benar-benar ditunjukkan oleh Pak Mahfud,” ujar Deni.
Satu hal lain yang juga patut diapresiasi dari tindakan Mahfud MD selama ini adalah keteguhannya untuk menjaga nilai etis sebagai seorang menteri yang merupakan bawahan Presiden Jokowi. Meskipun berkompetisi dengan Gibran Rakabuming sebagai cawapres yang tak lain adalah anak dari Presiden Jokowi, Mahfud sudah berhasil menunjukkan etikanya dengan tidak pernah mengganggu kebijakan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Alasan Mahfud MD Mundur dari Menkopolhukam Diungkap Politisi PDIP Jatim: Beliau Pegang Etika
“Pak Mahfud tidak mengintersep kebijakan politik Jokowi yang diprotes publik dan menjaga kehormatan pemerintah,” jelasnya.
Deni menegaskan, demokrasi harus berlandaskan etika sebagai fondasinya. “Dan Pak Mahfud sudah menunjukkan bagaimana fondasi etika benar-benar dia pegang teguh. Dia menunjukkan dengan baik di hadapan Presiden Jokowi, di hadapan kita semua, di hadapan rakyat Indonesia,” pungkas Deni. (*)
Editor : Redaksi