BACASAJA.ID - Pemerintah Kota Surabaya saat ini sudah bisa bernafas lega, sebab mendapatkan bantuan reagen untuk tes swab PCR, pada Minggu (17/01/2021). Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan jika reagen tinggal 6 ribu.
"Tadi sudah dilaporkan pagi kondisi reagen sudah agak aman lagi. Karena ada banruan dari PDAM Surya Sembada tambahan 4 ribu, ada perusahaan swasta siap membantu," kata Whisnu, pada Senin (18/01/2021).
Baca Juga: Jadi Polemik Dunia, Vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah Tidak Beredar di Indonesia
Saat mengetahui stok reagen tinggal 6 ribu, pihaknya langsung berkoordinasi dan berkirim surat ke BNPB untuk meminta bantuan. Whisnu berharap akan ada tambahan. Sebab, BNPB tidak hanya membantu reagen, tetapi satu paket.
Akan tetapi, pihaknya tidak mengajukan spesifik jumlahnya reagen yang diminta. Tetapi hanya menyampaikan jika membutuhkan reagen tambahan.
"Biasanya BNPB mengkakulasi berapa yang bisa dibntukan ke Surabaya. Cepet kalau prosesnya," ujarnya.
"Nanti ndak tahu berapa yang dikasih. Bisa banyak kalau BNPB. Sudah bersurat, sudah koordinasu. Kemarin sudah kita luncurkan suratnya. Saat ini ada 10 ribu (reagen) kita bisa bernafas lega untuk tracing," jelasnya.
Baca Juga: Ratusan Keluarga Nelayan Menerima Vaksinasi Covid-19
Menurutnya, dengan adanya bantuan dari PDAM ini membuat posisi sementara untuk testing dan tracinv di Surabaya aman. Whisnu berharap stok 10 ribu reagen bisa mencukupi.
Saat stok reagen 10 ribu, pihaknya hanya memprioritaskan kontak erat yang diswab. Artinya pelaksanaan testing tidak meluas seperti sebelumnya.
"Kalau kemarin-kemarin agak surplus, reagen bisa satu lingkungan kita testing. Tapi kalau ini hasil tracing benar-benar kontak erat baru kita tracing," ujarnya.
Baca Juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19
Jika membeli reagen sendiri, Whisnu mengatakan jika harganya tidak begitu mahal. Akan tetapi, ia meminimalisir penggunaan APBD. Karena kekuatan APBD Surabaya tengah pas-pasan.
"Silpa kita nol, kekuatan APBD kita manfaatkan yang betul-betul urgent. Sementara ada CSR yang bisa kita tarik untuk membantu reagen kenapa tidak gunakan dulu," tandasnya. (byt/rga)
Editor : Redaksi