Terpilih Jadi Bupati Kediri, Ini Terobosan yang Disiapkan Hanindhito

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 28 Jan 2021 12:49 WIB

Terpilih Jadi Bupati Kediri, Ini Terobosan yang Disiapkan Hanindhito

i

Hanindhito Himawan Pramono

BACASAJA.ID - Bupati Kediri terpilih hasil Pilkada 2020, Hanidhito Himawan Pramono menyiapkan sejumlah program terobosan untuk masa bakti 2021-2026. Program inovasi yang disiapkan Mas Dhito, panggilan akrabnya itu dirancang untuk sektor pertanian, infrastruktur, dan pariwisata.

Saat ditemui di kediamannya di Jalan Budaya Cipta, Kota Kediri, Dhito mengungkapkan bahwa sektor pertanian diutamakan lantaran mayoritas masyarakat Kabupaten Kediri berprofesi petani.

Baca Juga: Hasil Quick Count Pilbup Kediri 2024: Dhito-Dewi Unggul 56,94 Persen 

"Sebanyak 80% mata pencaharian warga Kediri  sebagai petani," ujar Dhito dikutip Kamis (28/1/2021).

Upaya meningkatkan pertanian sendiri, Dhito mencoba memperkenalkan tani organik kepada para petani di Kediri. Sebab pada musim panen harga dari hasil tani bisa anjlok, sedangkan saat masa tanam sulit mendapatkan pupuk.

"Maka selama kampanye, saya mengajarkan cara membuat pupuk organik dari proses tanam sampai panen kita pantau," terang putra dari politikus senior PDIP Pramono Anung.

Saat ini, masih kata Dhito, sudah terdapat tujuh kecamatan yang sudah masuk program "Ditok" atau Desa Inovasi Tani Organik. Kelebihan dari pupuk cair organik ini adalah petani menjadi punya harga tawar lebih. Sebab lebih diminati oleh pabrik olahan.

Baca Juga: Diwarnai Suasana Haru, Mas Dhito Mantap Daftar Calon Bupati Kediri 2024

Disinggung soal inovasi dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial inteligence) di sektor pertanian yang digaungkan saat kampanye lalu, Dhito mengaku cukup kesulitan untuk saat ini. Menurutnya, agak kesulitan membawa para petani memasuki konsep artificial inteligence, karena smart agraria culture memiliki problem. Yaitu petani yang hendak diajak dan diberikan pemahaman tani organik membutuhkan waktu 6-2 tahun

"Petani yang sepuh agak susah, tetapi petani yang masih usia milenial masih bisa diajak," terang dia.

Di sisi lain, infrastruktur dan pariwisata nantinya akan dikonekfitaskan. Sebab pada tahun 2023, Kediri akan memiliki lapangan terbang atau bandara sendiri. "Pada 2023 Kabupaten Kediri akan memiliki bandara. Artinya akan sangat percuma kalau konektifitas antar sektor belum baik. Maka infrastuktur itu sangat penting, kalau punya bandara otomatis pariwisata akan maju," tandas politisi berka camata ini.

Baca Juga: 6 Parpol Parlemen Pastikan Antar Dhito-Dewi Mendaftar di KPU Kabupaten Kediri

Hanya saja, lantraan kondisi Covid-19 di Kediri memasuki zona orange, maka Dhito untuk saat ini sedang fokus pada penanganan pandemi. "Maka program pertanian, infrastruktur, dan pariwisata ini harus kita fokuskan ke Covid-19. Saat ini sedang memisahkan antara perantau dan non perantau. Pada 26 Puskesmas yang ada harus ada alat test untuk Covid-19" jelasnya.

Dhito sendiri sendiri sedang berkomunikasi dengan pihak Universitas Gajah Mada (UGM) dengan alat yang diciptakan, yaitu GeNose atau alat pendeteksi Covid -19 melalui hembusan nafas. "GeNose ini sekali di gunakan hanya membutuhkan biaya Rp 30 sampai 40 ribu. Artinya lebih murah dari pada rapid, test antigen, atau PCR," tandasnya.

Pada 100 hari pertama kerja nanti, Dhito ingin di 26 Puskesmas ini sudah terdapat GeNose. Dengan harapan, proses tracing dan mencegah penularan covid-19 bisa di lakukan di 100 hari pertama kerja. (jem/byta)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU