BACASAJA.ID - Kabupaten Tulungagung telah menerima 164 boks vaksin Covid-19, Senin (22/2/21) malam. Vaksin ini merupakan vaksin tahap 2 dosis 1 bagi petugas pelayanan publik.
Vaksin diantar oleh Dinkes Provinsi Jawa Timur dan tiba sekitar pukul 21.14, dengan pengawalan ketat anggota Kepolisian. Vaksin diterima oleh Bagian Logistik Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Masduki di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga: Jadi Polemik Dunia, Vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah Tidak Beredar di Indonesia
Setelah vaksin tiba, Masduki melakukan pengecekan suhu dalam kotak vaksin, kendaraan pengangkut, ruang pendingin dan vaksin refrigerator. “Semuanya aman, antara 2-8 derajat Celcius,” ujar Masduki.
Selanjutnya 164 boks vaksin itu dimasukan dalam kotak penyimpanan vaksin.1 boks berisi 10 vial, 1 vial berisi 10 dosis. Sehingga vaksin yang diterima sebanyak 16.400 dosis.
Vaksin yang diterima berbeda dengan vaksin tahap 1 bagi tenaga kesehatan lalu. Vaksin tahap pertama adalah vaksin Sinovac yang didatangkan langsung dari China.
Sedang vaksin tahap 2 hanya bahan bakunya saja berasal dari China, sedang pengolahan dilakukan di Indonesia, melalui perusahaan BUMN, Indofarma.
Disinggung terkait vaksin tahap 1 apakah ada kerusakan? Masduki jelaskan pihaknya mengembalikan 9 botol vaksin, lantaran mengalami kebocoran dan 1 lainya tak ada isinya. Botol vaksin yang bocor berpotensi membuat vaksin tak steril, sehingga tak aman jika disuntikan. “Kita buat berita acara untuk pengembalian,” terang dia.
Baca Juga: Ratusan Keluarga Nelayan Menerima Vaksinasi Covid-19
Selain untuk pelayan publik, vaksin ini juga diperuntukkan bagi lansia.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Kasil Rokhmat mengatakan penyuntikan vaksin tahap 2 yang rencananya dilakukan Senin (22/2/21) batal dilakukan. Pasalnya vaksin untuk tahap 2 yang direncanakan tiba di Tulungagung sebelum tanggal 22 Februari, ternyata baru dikirim pada 22 Februari malam.
“Besok (hari ini, 23/2/21) kalau vaksin datang,” ujar Kasil, Senin (22/2/21).
Baca Juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19
Disinggung data penerima vaksin, Kasil ungkapkan ada ledakan jumlah penerima vaksin tahap 2. Dari perkiraan awal sekitar 32 ribuan, melonjak menjadi 225.000 an penerima vaksin tahap 2.
“(vaksinasi) sampai Mei dan dilakukan bertahap,” kata Kasil.
Sebenarnya data penerima vaksin ditentukan dari pusat. Namun hingga saat ini belum ada daftar nama penerima vaksin yang dikirimkan pusat untuk daerah, sehingga pihaknya menggunakan data yang dihimpun sendiri ungkapnya ( Noyo).
Editor : Redaksi