BACASAJA.ID - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan ada upaya percepatan dan intervensi detail yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, terkait Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Gubernur Khofifah mengungkapkan salah satu PR Pemkot Surabaya adalah menurunkan AKI dan AKB di Kota Surabaya yang masih tinggi, karena berada di posisi 5 besar.
Baca Juga: Surabaya Jadi Pilot Project Data Pembangunan Nasional, Mendagri Apresiasi Langkah Wali Kota Eri
"Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya ini memang harus dilakukan intervensi secara detail dan mungkin dengan sinergitas yang lebih komprehensif," ungkap Gubernur Khofifah, Senin (1/3/2021).
"Saya rasa InsyaAllah kalau sinergitas itu terus dilakukan bisa memberikan penurunan secara lebih signifikan terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya," imbuhnya.
Baca Juga: Wali Kota Eri Apresiasi Charity Spectra & Open Air SMPN 1 Surabaya
PR ini disampaikan, usai menghadiri serah terima jabatan (Sertijab) Walikota dan Wakil Walikota Surabaya di Gedung DPRD Kota Surabaya. Sertijab Walikota dan Wakil Walikota Surabaya merupakan agenda pertama Sertijab yang dihadiri Gubernur Jatim dari 17 agenda Sertijab Walikota / Bupati terpilih hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020.
Ia juga menekankan agar Kota Surabaya tetap menjadi barometer kebangkitan ekonomi di Jawa Timur di bawah kepemimpinan Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.
Baca Juga: Anggaran Besar, Ketua DPRD Minta Eri-Armuji Fokus Bereskan Banjir di Surabaya
"Oleh karena itu, ini yang juga kami pesankan supaya ada sinergitas pasca pandemi covid ini jadi sekarang sesungguhnya preconditioningnya sudah bisa dilakukan karena provincial office dari PSN tersebut ada di Bappeda Provinsi Jawa Timur," pungkasnya. (byta)
Editor : Redaksi