BACASAJA.ID - Kantor Wakil Rakyat Kota Surabaya, dihantam Covid -19 dan sejumlah Anggota DPRD terkonfirmasi positif Covid - 19, sejak awal Bulan Juni 2021.
Dari paparan virus tersebut dan bersamaannya lonjakan kasus terkonfimas positif Covid - 19 di Surabaya yang juga muncul klaster Pesantren, serta masih belangsungnya swab antigen di kaki Jembatan Suramadu, Komisi D DPRD Kota Surabaya bakal memanggi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
Baca Juga: Terbitkan SE Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan COVID-19, Eri Cahyadi : Nggak Usah Panik!
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo mengatakan, bahwa berdasarkan tugas Komisi, pihaknya sedang fokus pada angka kenaikan Covid -19.
"Hari-hari secara tugas komisi, kami juga memperhatikan adanya kenaikan Covid - 19, maka kami butuh bertemu dengan dinas kesehatan," kata Cahyo, Minggu 13 Juni 2021.
Cahyo mengaku, secepatnya akan mengundang Dinkes. Bahkan, juga akan memanggil Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. "Kami akan mengundang secepatnya, kemungkinan pekan ini kami akan bertemu dengan Dinas Kesehatan dan Dispendik soal skema tatap muka. Apakah ada perubahan tidak? Jika tetap dibuka maka butuh beberapa catatan," jelasnya.
Baca Juga: Siaga COVID-19, Dinkes Kota Surabaya Pastikan Belum Ada Kasus Terkonfirmasi
Tak hanya itu, Politisi PKS ini juga menampik jika dirinya terpapar Covid - 19. Empat orang dijajaran Komisi D yanb terkonfirmasi positif itu, tak termasuk dirinya.
"Bukan saya dan Komisi D yang terpapar itu hanya 4 orang. Jadi itu bukan termasuk saya. Setau saya yang ada di rawat di Rumah Sakit 2 orang dan 2 orang lagi dirumah isolasi mandi karena OTG. Ini yang paling banyak, 9 orang yang perpapar dari 50 orang Anggorta DPRD," terangnya.
Baca Juga: Kemenkes Terbitkan SE Covid-19, Wali Kota Eri Imbau Warga Gunakan Masker Jika Sakit
Namun, Cahyo masih belum mengatahui apakah tugas-tugas kedewanan tetap bisa dilakukan secara offline atau online. Sebab, pihaknya masih menunggu arahan resmi dari Pimpinan DPRD Kota Surabaya.
"Ini kami masih konsultasikan dengan Pimpinan, apakah kami bisa rapat offline atau memang harus daring. Kita statusnya belum lockdown, kami juga menunggu perintah resminya Pimpinan," pungkas Cahyo.(byta)
Editor : Redaksi