BACASAJA.ID - Universitas Hayam Wuruk Perbanas Kota Surabaya menggelar prosesi wisuda. Sebanyak 398 mahasiswa resmi diwisuda. Para wisudawan tersebut merupakan lulusan terakhir pada saat menjadi STIE Perbanas.
Rektor Universitas Hayam Wuruk Perbanas Dr. Yudi Sutarso, S.E., M.Si. mengatakan, prosesi wisuda ini sekaligus menjadi prosesi pertama usai berganti nama menjadi Universitas.
Baca Juga: Rampungkan Studi S3, Sekretaris DPRD Jatim: Saya Ingin Menginspirasi Generasi Muda
“Jadi istimewa sekali,terakhir waktu STIE bersamaan dengan pertama menjadi Universitas Hayam Wuruk Perbanas,” ujarnya, Minggu (4/7/2021).
“Ada 398 wisudawan yang hari ini kita wisuda. Sudah tidak ada sisa. Semua wisudawan ketika masih jadi STIE Perbanas. Setelah itu gak ada. Per tanggal 9 april sudah wisudawan Universitas Hayam Wuruk,” sambungnya.
Yudi menegaskan, bahwa di Universitas Hayam Wuruk Perbanas sendiri fokus kepada tiga prodi yaitu S1 Teknik Informatika, S1 Sistem Informasi, dan S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) yang dibuka untuk mengantisipasi digital bisnis pada masa yang akan datang.
Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Pimpin Wisuda Massal, Libatkan 5 Ribuan Pelajar SD dan Kejar Paket
“Kalau dulu perbankan sekarang kita bisnis digital. Perbankan jadi fintech dan itu bisa dilakukan dengan tiga prodi yang baru. Kita bicara start up perlu tiga komponen. Jago marketing keuangan, jago TI dan SI, serta jago DKV,” jelasnya.
Tiga program studi tersebut mendapatkan antusiasi yang cukup bagus sebab prodi tersebut mengadaha ke bisnis digital.
“Jadi kami sudah lengkap kalau bisnis start up tiga komponen ini kami ada dan memang itu yang kami inginkan. Terus berjuang terus berwirausaha dan mencari pekerjaan berbasis teknologi yang saat ini masih bagus,” terangnya.
Baca Juga: Jadi Fintech Business, Universitas Hayam Wuruk Rombak Pejabat Kampus
Disisi lain, Yudi mengatakan, bahwa dalam kondisi pandemi covid-19 ini tentunya memiliki tantangan yang lebih berat dalam dunia kerja atau dunia bisnis sedang menurun.
“Kondisi sekarang covid sedang naik tinggi. Jadi utamanya terus berjuang dengan peluang yang bisa diciptakan dengan sendiri. Terutama wiraswasta atau mencari pekerjaan dengan basis digital bisnis karena itu memungkinkan tidak membutuhkan mobilitas tinggi,” pungkasnya. (byta)
Editor : Redaksi