Kasus Melonjak, Petugas Kesehatan di Tulungagung mulai Kewalahan

author bacasaja.id

- Pewarta

Minggu, 04 Jul 2021 17:59 WIB

Kasus Melonjak, Petugas Kesehatan di Tulungagung mulai Kewalahan

i

Pemberlakuan PPKM darurat di Tulungagung, Sabtu (3/7) malam.

BACASAJA.ID- Petugas kesehatan di Kabupaten Tulungagung mulai kewalahan menangani pasien covid-19.

Dalam beberapa hari terakhir ini, jumlah pasien covid-19 meningkat secara signifikan, dengan angka kesembuhan yang rendah.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Jatim Baru Sasar 28 Persen Warga, Satgas: Tak Semua Daerah punya Sentra Vaksinasi

Hal ini membuat pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan menumpuk.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat menyampaikan jika kondisi ini terus terjadi, bukan tidak mungkin petugas kesehatan bakal lumpuh.

“Jika tidak ada perubahan mobilitas (pergerakan) masyarakat, maka kenaikannya akan eksponensial (bertingkat). mungkin petugas kesehatan bakal lumpuh,” kata Kasil, Sabtu (3/7/21) sore.

Petugas kesehatan di Kabupaten Tulungagung jumlahnya tetap, namun tugas yang diemban bertambah. Selain vaksinasi yang saat ini gencar dilakukan, konsentrasi petugas kesehatan terpecah dengan traching dan merawat pasien.

“Itu memerlukan effort yang luar biasa, kalau ditambah dengan kasus yang eksponensial, pasti ada yang terkorbankan,” jelasnya.

Selama bulan Juni kemarin, sudah ada 5 dokter, Bidan dan perawat di Tulungagung yang terpapar covid-19. Kondisi mereka sudah membaik, salah satunya akibat pengaruh vaksin. Kasil menceritakan di daerah lain sudah ada dokter yang meninggal dunia.

“Banyak (tenaga kesehatan) menjadi korban juga, tapi kita enggak berharap,” katanya.

Baca Juga: Bidik Level 2, Pemkot Surabaya Tiru Strategi PPKM Berlevel Tingkat Kelurahan, Begini Detailnya

Dalam kondisi landai, pasien covid-19 yang dirawat di fasilitas kesehatan sebanyak 60-70 pasien. Kondisi PPKM darurat, kini merawat sekitar 400 an pasien covid-19 dengan tenaga kesehatan yang tetap.

“Kalau nambah lagi, bisa nambah beban lagi,” katanya.

Sementara jumlah tenaga kesehatan tidak mungkin direkrut dalam waktu singkat. Dari data yang dimilikinya, BOR (Bed Occupacy Rate) sudah mencapai 61,18 persen, atau dari 706 tempat tidur terisi 432 pasien.

Sedang tempat tidur ICU terisi 47,76 persen atau terisi 36 dari total 76 tempat tidur. Untuk memutus penularan semakin meluas dan melindungi petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan, pemerintah memberlakukan PPKM darurat.

Dalam PPKM darurat ini, mobilitas warga dibatasi hingga pukul 20.00.

Baca Juga: Berakhir Hari Ini, PPKM Diperpanjang atau Tidak? Begini Ringkasan Pertimbangan Pemerintah

Sayangnya pada hari pertama pemberlakuan PPKM darurat pada Sabtu (3/7) malam masih banyak warga yang abai dan cenderung menyepelekan.

Petugas dengan dibantu bantuan dari Yon Zipur 5 terpaksa harus membubarkan kerumunan warga.

“Kita lihat nanti dijalan ada perubahan tidak, kalau enggak ada perubahan akan diperpanjang (PPKM darurat),” tegasnya.

Pihaknya bakal menggenjot vaksinasi dengan lebih banyak titik vaksinasi. (Noyo/JP).

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU