Covid-19 di Tulungagung Menggila, Tambah 100 Kasus Aktif Baru, Total Tembus 4 Ribu Kasus

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 13 Jul 2021 21:10 WIB

Covid-19 di Tulungagung Menggila, Tambah 100 Kasus Aktif Baru, Total Tembus 4 Ribu Kasus

i

Peti mati berjajar di Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD dr Iskak.

BACASAJA.ID- Penambahan kasus baru covid-19 kabupaten Tulungagung per Selasa (13/7/21) tembus 100 kasus. Dengan penambahan kasus ini, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di menembus 4 ribu kasus.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Ahmad Mugiyono katakan penambahan hari ini mencapai 103 kasus. Sehingga total kasus mencapai 4054 kasus.

Baca Juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19

Tingginya kasus ini disebabkan tingginya tracing yang dilakukan Pemkab Tulungagung.

“Semakin banyak tracing maka semakin banyak yang diketahui (kasus positif covid-19),” ujar pria yang akrab disapa Mamad, Selasa (13/7/21).

Sayangnya, penambahan kasus yang tinggi ini berlawanan dengan tingkat kesembuhan yang rendah.

Dari penambahan 103 kasus ini, jumlah pasien sembuh hanya 15 orang. Penambahan kasus ini berpengaruh terhadap BOR (Bed Occupancy Rate) atau ketergunaan tempat tidur pasien.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Kasil Rokhmat mengatakan per tanggal 12 Juli 2021 prosentase BOR sudah mencapai 74,43 persen, atau digunakan 524 dari 704 tempat tidur.

“Kita tidak ingin BOR sampai ke 80 persen,” kata Kasil, Selasa (13/7/21).

Baca Juga: Banyak Kasus Covid-19 Di Sekolah, Dinkes Lakukan Tes Usap Masal

Saat ini jumlah tempat tidur yang tersedia sekitar 180 tempat tidur. Rata-rata setiap hari ada sekitar 60 pasien baru, dengan pasien sembuh sebanyak 20 pasien.

Diperkirakan dalam 5 hari ke depan BOR bisa mencapai 100 persen jika kondisi ini terjadi dalam 5 hari kedepan.

Sementara itu Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung melalui Humasnya, Mohammad Rifai mengaku permintaan peti mati meningkat.

Peningkatan terjadi karena seiring peningkatan pasien. Disinggung apakah peti mati ini berhubungan dengan kematian akibat Covid-19, Rifai tak menampiknya. Namun di sisi lain peti mati juga karena permintaan keluarga pasien.

Baca Juga: 3 Pegawai Positif Covid-19, Lapas Tulungagung Lockdown

“Kalau pasien Covid-19 iya, tapi juga karena permintaan, bisa jadi bukan karena Covid-19 (keluarga) minta dipeti,” jelas Rifai.

Per hari setidaknya lebih dari 10 peti mati yang digunakan. Untuk pengadaan peti mati bagi pasien covid-19, pihaknya menggandeng pihak ke 3, asalkan bisa menjamin ketersediaan dan standar peti.

“Artinya enggak bocor dan di tanah mudah hancur,” jelasnya. (tag/JP/rg4).

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU