Oknum Relawan di Tulungagung Ini Patok Harga Pengambilan Jenazah di RS, Satgas Covid-19: Dia tanpa Izin dan Berkata Kasar

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 26 Jul 2021 18:31 WIB

Oknum Relawan di Tulungagung Ini Patok Harga Pengambilan Jenazah di RS, Satgas Covid-19: Dia tanpa Izin dan Berkata Kasar

i

Oknum relawan memakai baju BPBD Jatim yang mengambil jenazah tanpa koordinasi dengan Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr. Iskak Tulungagung.

 

BACASAJA.ID - Wakil Ketua I Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung Letkol Inf. Mulyo Junaidi langsung bergerak cepat menanggapi adanya laporan oknum relawan yang menarik biaya pengurusan jenazah di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Baca Juga: Supriyanto Jadi Direktur RSCM, Kasil Rokhmad Nakhodai RSUD dr. Iskak

Padahal, sebagai relawan dilarang untuk mematok tarif dalam membantu masyarakat yang kesulitan.

Oknum relawan yang memakai baju BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim itu beroperasi di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0807/Tulungagung ini, oknum relawan tersebut mengambil jenazah tanpa prosedur.

“Oknum itu mengambil jenazah tanpa ijin baik-baik dari koordinator IKF, sehingga berkata kasar dan sebagainya,” kata Dandim, Senin (26/7/2021).

Dari informasi yang diterima dan dipelajari, tindakan oknum itu mengambil jenazah tidak secara prosedural dijadikan pekerjaan tambahan.

Padahal lanjut Dandim mereka dilarang untuk memungut uang pada masyarakat yang kesusahan.

“Jenazah sudah meninggal, keluarganya dimintai atau dipatok harga itu tidak boleh,” kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung tersebut.

Dandim menegaskan, jika hal itu dijadikan bisnis, maka tindakan itu tidak dibenarkan. Pihaknya sudah memanggil kelompok relawan yang tergabung dalam kelompok relawan tersebut. Namun relawan itu berkelit jika menerima biaya secara sukarela.

Baca Juga: Pawai Busana Tradisional Puncak Peringatan HUT RSUD dr Iskak

Untuk mengantisipasi kejadian berulang, pihaknya sudah menyiagakan orang di IKF. Jika kejadian ini terjadi, maka pihaknya tak segan untuk menangkap basah oknum tersebut.

Dirinya mengakui jika jumlah ambulans jenazah yang ada hanya 5. Jumlah itu terkadang tidak mencukupi, terlebih ada jenazah yang jaraknya jauh dari RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Untuk itu pihaknya sudah memerintahkan pada ambulans milik Kodim 0807/Tulungagung, milik Polres, Puskesmas, pihak swasta untuk membantu jika kekurangan ambulans jenazah.

Masyarakat bisa meminta bantuan Kodim jika membutuhkan bantuan ambulans, dan memastikan tidak dipungut biaya.

“Masyarakat kita kasihan, kesusahan harus kita bantu, bukan kita manfaatkan seperti itu,” katanya dengan mimik wajah serius.

Baca Juga: Bupati Tulungagung Sebut Banyak Daerah Antri Study Banding ke Tulungagung, Ini Sebabnya

Sementara itu Kepala BPBD Tulungagung, Soeroto saat dikonfirmasi menjelaskan sudah mengetahui permasalahan ini. Dirinya bakal mengkonfirmasi pada relawan terkait.

Soeroto menyebut relawan yang dibutuhkan untuk membantu. Dirinya tak menampik ada kesepakatan antara relawan itu dan keluarga pasien.

“Tujuannya membantu dan keluarga sudah menyerahkan kepada mereka (relawan) dan ada ijab kabul,” jelas Soeroto.

Jikapun ditemukan relawan yang mematok tarif, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Pasalnya relawan bukan organik BPBD, status mereka hanya binaan. (t.ag/JP/rg4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU