Covid-19 di Surabaya Diklaim sudah Menurun tapi Pemkot tetap Waspada akan Pengaruh Ini

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 24 Agu 2021 12:00 WIB

Covid-19 di Surabaya Diklaim sudah Menurun tapi Pemkot tetap Waspada akan Pengaruh Ini

i

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

BACASAJA.ID - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berhasil menurunkan kasus Covid-19 di Kota Surabaya. Namun, naik turunnya kasus Covid-19 tentu sangat dipengaruhi oleh wilayah aglomerasi. Artinya, kasus di kabupaten sekitar dapat berimplikasi terhadap meningkatnya Covid-19 di Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, berdasarkan hasil evaluasi PPKM yang dilakukannya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), saat ini kasus Covid-19 di Kota Pahlawan sudah turun. Namun ia juga menyadari hal ini tentu dapat dipengaruhi terhadap kasus di wilayah aglomerasi.

Baca Juga: Kota Blitar Jadi Satu-satunya Daerah Berzona Hijau di Jawa Timur

"Semua sudah kita lakukan evaluasi dan sekarang memang Surabaya kalau ngomong (bicara) zona sudah turun (dari merah ke oranye)," kata Wali Kota Eri di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (23/8/2021).

Selain itu, Wali Kota Eri juga menjelaskan, bahwa pemerintah pusat telah memberikan kebijakan relaksasi usaha secara bertahap. Salah satunya adalah memperbolehkan pusat perbelanjaan atau mal beroperasi dengan kapasitas 50 persen.

Hal itu, kata Eri, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru Nomor 34 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3 dan 2.

Baca Juga: Dinkes Surabaya Klaim seluruh Kelurahan Berstatus Zona Hijau

"Ketika masih level 4 tapi sudah mulai 50 persen dibuka semua. Sehingga tujuannya meskipun sudah menurun, tapi pembukaan dilakukan secara bertahap," katanya.

Menurutnya, pembukaan sektor usaha secara bertahap dilakukan untuk menghindari euforia masyarakat yang dapat menyebabkan meningkatnya kembali kasus Covid-19. Langkah tersebut dinilainya agar masyarakat tetap menjaga kehati-hatian karena masih di tengah pandemi.

"Karena itu pusat melakukan (pembukaan) secara bertahap, dari 25 persen ke 50 persen, nanti 75 persen. Sehingga kita tidak euforia, tapi masih mengingat bahwa kita masih dalam masa pandemi dan masih dalam tahap kehati-hatian," terangnya.

Baca Juga: Mantap! 97 Persen Wilayah Provinsi Jawa Timur Zona Kuning Covid-19, Gubernur Jatim Khofifah: Ini Rekor!

Meski begitu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menyebut, saat ini jumlah kesembuhan di Surabaya lebih besar daripada penambahan kasus Covid-19. Bahkan, jumlah pasien terkonfirmasi juga turut berkurang dan angka kematian menurun.

"Angka kematian Insya Allah juga jauh turun di Kota Surabaya. Yang awal dulu tinggi sekali, sekarang yang dimakamkan secara prokes (protokol kesehatan) sekitar delapan per hari ini," ungkap dia. (*/rg4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU