Eri-Armuji Menang Versi Quick Count, Ini 8 "Senjata" yang Mempengaruhi

author bacasaja.id

- Pewarta

Minggu, 13 Des 2020 11:22 WIB

Eri-Armuji Menang Versi Quick Count, Ini 8 "Senjata" yang Mempengaruhi

i

Eri Cahyadi dan Armuji

BACASAJA.ID - Berdasar hasil hitung cepat (quick count) empat lembaga survei, pasangan Eri Cahyadi - Armuji unggul atas pasangan Machfud Arifin - Mujiaman di kisaran angka 13 - 15%.

Ada delapan faktor yang mendongkrak suara Eri-Armuji di Pilwali Surabaya 9 Desember 2020. Empat lembaga survei itu Surabaya Survey Center (SSC), Charta Politika, Populi Center dan Poltracking.

Baca Juga: Eri Cahyadi-Armuji Fokus Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Direktur SSC Mochtar W Oetomo mengungkapkan delapan faktor itu pertama karena Suranaya menjadi basis tradisional PDI Perjuangan (PDIP). "Meski ada faksi- faksi dalam tubuh PDIP surabaya, faktanya soliditas kader-kader PDIP yang sudah mendarah daging sulit untuk digoyahkan. Sikap gotong royong yang sudah menjadi naluri ditubuh PDIP otomatis menggelora dan menggelinding dlm konteks tertuntu yang diperlukan," ungkap Mochtar dikutip Minggu (13/12/2020).

Kedua, lanjut Mochtar adalah faktor Wali Kota Tri Rismaharini sebagai endocer utama pasangan Eri-Armuji. Menurutnya, tingkat kepuasan masyarakat Surabaya pada Risma yang melebihi 90% menjadikan strategi transfer device Eri-Armuji dengan menggunakan pengaruh Risma, terbukti jitu dan efektif. Surat Risma dan video ajakan Risma di detik-detik akhir jelang coblosan kian menguatkan strategi ini.

"Faktor Risma effect tidak bisa disangkal. Karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Risma melebihi 90 persen,"ujarnya.

Ketiga, blunder video hancurkan Risma. Viral video ini justru sangat menguntungkan Eri-Armuji karena lahirnya simpati publik utamanya dari kalangan emak-emak. Bahkan swing voters MA-Mujiaman diindikasikan banyak berpindah ke Eri-Armuji karena berbagai blunder yang dilakukan oleh tim paslon 02.

"Selain itu, blunder video hancurkan Risma sangat menguntungkan Erji," tandas Mochtar yang juga dosen politik di Universitas Trunojoyo Madura.

Baca Juga: Eri Cahyadi-Armuji Resmi Jabat Wali Kota dan Wawali Kota Surabaya

Keempat, tim dan relawan yang lebih ramping dan efektif. Dengan hanya didukung oleh PDIP dan PSI, tim Eri-Armuji jauh lebih militan dan efektif, serta lebih simple dan fokus dalam berbagai koordinasi, konsolidasi dan mobilisasi. Berbeda dengan begitu banyaknya partai pendukung MA-Mujiaman yang membuat segala koordinasi, konsolidasi dan mobilisasi mjd lebih kompleks, hingga menimbulkan banyak resiko faksionalitas dan uncoordinated. Hingga munculnya kasus video hancurkan Risma.

Kelima, Eri Cahyadu menjadi sosok paling pembeda diantara 4 kandidat yang ada. Paling muda dan good looking. Juga relatif terlihat paling memahami dan menguasai tata kelola pemerintahan Surabaya dengan backgroundnya sebagai ASN pemkot dan Kepala Bapeko.

Keenam, debat publik yg menunjukkan penguasaan data dan masalah pada pasangan Eri-Armuji jauh lebih komprehensif dibanding MA-Mujiaman sedikit banyak memberi andil pada pergerakan swing voters, karena pemilih Surabaya relatif lebih rasional.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Penyambutan Wali Kota dan Wawali Baru

Ketujuh, pemilih Surabaya yang relatif rasional dan well informed tidak mudah dipengaruhi dengan berbagai opini, jargon, slogan, informasi hoax, bahkan sembako dan uang. Pemilih rasional dan well informed cenderung information seeking, berusaha mencari sendiri informasi ttg para kandidat melalui berbagai sumber informasi sehingga pemilih ini memiliki preferensi yang mencukupi untuk menentukan pilihannya.

Kedelapan, simbolisasi dan dukungan Nahdliyin. Pasangan Eri-Armuji mampu mengawinkan simbolisasi ideal Nasionalis-Religius dengan berhasilnya Eri Cahyadi menampilkan simbolisasi dirinya sebagai Nahdliyin.

"Baik melalui ziarah ke berbagai makam, istighosah, pengajian maupun dia penutup saat debat publik kedua. Disamping itu dukungan jejaring NU di level kota juga menjadi faktor yang tentu tidak bisa diabaikan begitu saja", pungkas akademisi yang akrab disapa Kang Mochtar ini. (ril)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU