Anggaran Belanja Tulungagung Bertambah hampir Rp500 Miliar

author bacasaja.id

- Pewarta

Minggu, 12 Sep 2021 19:30 WIB

Anggaran Belanja Tulungagung Bertambah hampir Rp500 Miliar

i

Penyerahan rancangan perubahan APBD Tulungagung tahun anggaran 2021

BACASAJA.ID - DPRD Tulungagung, Sabtu (11/9), menyelenggarakan Rapat Paripurna Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyerahan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2021 di Ruang Graha Wicaksana lantai II Kantor DPRD Tulungagung.

Dalam rapat paripurna itu dihadiri oleh Pimpinan dan anggota DPRD serta Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo. Sebagian anggota DPRD dan kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) mengikuti sidang secara virtual.

Baca Juga: Akselerasi Pemulihan Ekonomi Jatim, Gubernur Khofifah Serahkan DIPA Tahun 2022 kepada Kepala Daerah

Dalam sambutannya, Bupati Maryoto Birowo menyebut Rancangan Perubahan APBD Tahun 2021 yang diserahkannya dalam sisi pendapatan terdapat penambahan sebesar Rp 227.244.930.060, sehingga jumlah pendapatan setelah perubahan mencapai Rp 2.621.504.977.538 dari sebelumnya yang sebesar Rp 2.394.260.047.478.

Namun di sisi belanja ada penambahan sebesar Rp 539.024.710.463 yang menjadikan belanja setelah perubahan sebesar Rp 3.045.284.757.941 dari sebelumnya Rp 2.506.260.047.478.
Akibatnya terdapat defisit sebesar Rp 423.779.780.403.

Sedang di sisi pembiayaan, penerimaan bertambah Rp 326.779.780.403 menjadi Rp 505.786.256.074,85 dan di pengeluaran bertambah Rp 15.000.000.000,00 dari yang semula Rp 8.500.000.000.

Hal ini membuat jumlah pembiayaan netto setelah perubahan menjadi Rp 423.779.780.403 dan SILPA tahun berkenaan Rp 0,00 (nol).

Seusai rapat paripurna, Bupati Maryoto Birowo menyatakan tahun ini belanja Kabupaten Tulungagung mengalami peningkatan sekitar 37 milyar. Tahun 2020 lalu sekitar 3,008 trilyun rupiah, sedang tahun ini mencapai 3,045 trilyun rupiah.

“Ada peningkatan, yang berubah khusunya penerimaan asli daerah,” jelas Maryoto.

Maryoto melanjutkan penerimaan yang meningkat dari sektor pajak yang disebabkan naiknya NJOP (nilai jual objek pajak) tanah, Bantuan bagi hasil pajak cukai, penerimaan pajak dan beberapa sumber lainnya.

Baca Juga: 7 Fraksi DPRD Tulungagung Setujui Raperda APBD 2022 jadi Perda

Dari NJOP saja ada peningkatan hingga 300 persen. Tahun 2020 sekitar 35 milyar, tahun 2021 menjadi sekitar 100 milyar.

Belanja Tulungagung naik hingga hampir 500 milyar. Kenaikan ini disebabkan adanya refocusing anggaran, sehingga banyak anggaran yang terserap dalam penanganan covid-19.

“Di era pandemi harus untuk kesehatan masyarakat,” jelas Maryoto.

Terpisah Ketua DPRD Tulungagung, Marsono tak membantah adanya kenaikan belanja ini.

Baca Juga: Sesuai Jadwal, APBD Surabaya Rp 10,3 Triliun Disahkan Tepat di Hari Pahlawan

Menurutnya kenaikan ini hal yang wajar, mengingat di tengah pandemi membutuhkan biaya besar untuk penanganan kesehatan dan sosial.

“DPRD tegak lurus mendukung pemerintah daerah,” jelas Marsono.

Meski demikian dirinya memberikan warning agar pemanfaatan anggaran penanganan covid-19 harus tepat sasaran dan sesuai dengan penggunaanya.

“Implementasi di lapangan harus dilakukan secara maksimal dan optimal sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat,” tegas Marsono. (JP/t.ag).

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU