BACASAJA.ID - Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo bersama 3 pilar melakukan pemantauan pelaksanaan ujian P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Ujian P3K dilakukan serentak di SMKN 1 Boyolangu, SMKN 2 Boyolangu, SMKN 3 Boyolangu, SMAN 1 Kedungwaru, dan SMAN 1 Ngunut.
Baca Juga: LOWONGAN CPNS 2024! Pendaftaran Dimulai 20 Agustus, Pemerintah Buka 250.407 Formasi
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Solikin turut pula mendampingi pemantauan ini.
Selepas pemantauan ini Maryoto Birowo jelaskan ujian berjalan lancar. Ada sekitar 4000 lebih peserta yang mengikuti ujian P3K yang memperebutkan 1300-an formasi pengajar mulai tingkat SD hingga SMA.
"862 untuk guru tingkat SD dan SMP, sisanya untuk SMA dan SMK," terang Maryoto.
Disinggung keuntungan melakukan P3K, Maryoto jelaskan mereka yang ikut adalah GTT (guru tidak tetap). Mereka sudah mengajar dan berpengalaman.
"Mereka kan dari tenaga-tenaga yang sudah mengabdi beberapa tahun," terangnya.
Baca Juga: 439 Peserta Lolos SKD CPNS 2021, Bupati Tulungagung: Masih Kurang Banyak
Awalnya mereka sebagai guru honorer, lalu disebut GTT. Sesuai dengan PP 48 tahun 2005 sudah tidak ada lagi guru honorer. Sehingga sebutan mereka diganti dengan GTT. Jumlah GTT di Tulungagung cukup banyak. Sedang tes kali ini belum mencakup semua GTT.
"Sesuai instruksi Menpan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara) dilakukan bulan Januari dan Oktober," jelasnya.
Tahun depan pihaknya bakal mengajukan lagi ujian bagi guru P3K. Disinggung banyaknya GTT yang berusia tua, Maryoto berpesan agar belajar IT, agar tidak ketinggalan dengan yang masih muda.
Terakhir, Maryoto berharap ujian ini bisa mengurangi GTT di Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga: Dugaan Penipuan CPNS, Anak Nia Daniaty dan Suaminya bakal Diperiksa Polisi Besok
Sementara itu, Solikin menyampaikan ujian ini bakal digelar selama 4 hari hingga Kamis mendatang. Salah satu syarat untuk mengikuti ujian ini harus bebas dari Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan swab negatif.
Untuk ujian hari ini pada sesi pertama ada 6 orang yang reaktif. Mereka dilarang untuk ikut ujian l, dan mengikuti ujian susulan pada Jum'at (17/9/21) mendatang.
"Mereka akan mengikuti susulan, panitia nanti pakai APD," jelas Solikin. Berbeda dengan ujian ASN, ujian P3K hanya dilakukan sekali. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi