Menteri Koperasi Dan UMKM, Jangan Impor Cangkul Lagi

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 22 Okt 2021 19:00 WIB

Menteri Koperasi Dan UMKM, Jangan Impor Cangkul Lagi

i

Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki melihat produksi cangkul Merah Putih di Desa Kiping Kecamatan Gondang, Tulungagung.(Joko Pramono).

BACASAJA.ID - Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki mengatakan Indonesia tak perlu impor cangkul lagi dari China. Sebab, produksi cangkul dalam negeri sudah mencukupi untuk kebutuhan nasional.

Hal itu dikatakan saat melakukan kunjungan kerja ke sentra produksi cangkul "Merah Putih" di Desa Kiping Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung, Jum'at (22/10/21).

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Tandatangani NPHD Untuk KPU dan Bawaslu

"Cangkul Merah Putih sudah SNI, artinya kita sudah swasembada cangkul," jelas Teten.

Produksi cangkul ini merupakan imbas dari ramainya kabar Indonesia mengimpor cangkul dari China pada 2019 lalu.

Dirinya lalu dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk mencari solusi memenuhi kebutuhan cangkul dalam negeri.

Waktu itu, produksi cangkul terkendala bahan baku, berupa plat baja.

"Waktu itu isunya bahan baku," jelasnya.

Teten melanjutkan, suplai plat baja bahan baku cangkul berasal dari PT. Krakatau Steel. Sedang dukungan pembiayaan oleh Bank BRI.

Setelah swasembada cangkul, pihaknya akan merambah peralatan pertanian lainya.

Disinggung akankah melakukan ekspor cangkul setelah pemenuhan dalam negeri terpenuhi, Teten katakan belum menuju ke arah itu.

"Yang penting dalam negeri dulu lah, kita perkuat produk lokal termasuk alat-alat produk pertanian yang masih banyak kita impor," ujar pria ramah tersebut.

Baca Juga: Lelang Perdana Kendaraan Pemkab Tulungagung, Ambulans Sepi Peminat RX King Paling Diminati

Untuk menciptakan keberlangsungan itu, pihaknya menciptakan ekosistem produksi, dari pasokan bahan baku, dukungan keuangan dan penyerapan hasil produk lokal oleh instansi pemerintah dan swasta.

Anggaran pemerintah sebanyak 40 persen harus dibelanjakan untuk produk UMKM. Sehingga nantinya produksi tak terbatas pada cangkul, namun juga alat-alat pertanian lainya yang lebih canggih.

Sentra industri cangkul, selain di Tulungagung juga berada di Sukabumi, Klaten dan Tegal.
Dari sentra-sentra itu sudah bisa memenuhi kebutuhan nasional.

Disinggung kualitas cangkul buatan lokal dan China, Teten jelaskan kualitasnya tak kalah, dan sudah sesuai dengan karakteristik tanah di Indonesia.

"Cangkulnya sudah didesain dengan kebutuhan lokal, kita tidak kalah kualitas," kata mantan aktivis ICW (Indonesian Corruption Watch) tersebut.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Mulai Lelang Kendaraan Bermotornya

Dirinya pernah mencoba secara langsung untuk membandingkan kualitas cangkul tersebut. Cangkul lokal lebih kuat dibandingkan cangkul impor.

Cangkul Merah putih di Tulungagung, salah satunya diproduksi UD Logam Sari.

Pemilik UD Logam Sari, Suyadi mengatakan dalam sehari mampu memproduksi lebih 100 cangkul.

"Yang membuat kan banyak," jelasnya.

Selain memproduksi cangkul, pihaknya menyediakan bahan plat untuk cangkul non SNI. Plat itu didistribusikan ke pembuat cangkul. Setelah selesai, akan disetor kembali kepadanya (JP/t.ag/RG4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU