Dewan Ketahanan Nasional Soroti Kebiasaan Ngopi di Tulungagung, Potensi Timbulkan Kluster Covid -19

author bacasaja.id

- Pewarta

Rabu, 27 Okt 2021 21:00 WIB

Dewan Ketahanan Nasional Soroti Kebiasaan Ngopi di Tulungagung, Potensi Timbulkan Kluster Covid -19

i

Deputi Bidang Politik dan Strategi Wantannas, Irjen Pol. Sukma Edi Mulyono.

BACASAJA.ID - Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) sorot kebiasaan ngopi warga Tulungagung.

Pasalnya kebiasaan ngopi di warung yang dilakukan secara berkerumun, berpotensi menjadi kluster baru penyebaran covid 19 di kota marmer ini.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Tandatangani NPHD Untuk KPU dan Bawaslu

Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional melalui Deputi Bidang Politik dan Strategi, Irjen Pol. Sukma Edi Mulyono saat berkunjung ke Tulungagung, Rabu (27/10/21).

Menurut Sukma, dalam kunjungan ini pihaknya memberi catatan khusus tentang kebiasaan “nyethe” warga Tulungagung.

Pihaknya meminta di masa pandemi covid 19 ini kebiasaan nyethe dikurangi.

“Kita khawatir ada tsunami atau gelombang covid 19, itu yang kita khawatirkan,” ujar Sukma.

Nyethe merupakan kebiasaan warga Tulungagung. Saat nyethe, mereka bisa duduk berjam-jam di warung kopi. Terkadang jumlah warga yang nyethe bisa mencapai ratusan dalam satu lokasi.

Baca Juga: Lelang Perdana Kendaraan Pemkab Tulungagung, Ambulans Sepi Peminat RX King Paling Diminati

Apalagi di tiap desa di Tulungagung terdapat warung kopi. Keberadaan warung kopi di Tulungagung seakan sudah membumi dengan warga Tulungagung.

“Kita khawatir disini, fokus masalah ke covid 19,” tegasnya.

Dirinya tak mempermasalahkan warga nyethe, asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Mulai Lelang Kendaraan Bermotornya

Meski demikian, Sukma ungkapkan kebiasaan nyethe merupakan salah satu cara warga Tulungagung untuk menjalin interaksi dengan sesamanya.

Sementara itu Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menanggapi pernyataan Wantannas tentang potensi ledakan covid 19, dirinya menghimbau pada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, di manapun berada.

“Prokes prokes prokes, itu yang selalu dilakukan,” katanya tegas. (JP/t.ag/RG4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU