BACASAJA.ID - Pasca kejadian pengrusakan mobil dan konvoi ratusan anggota perguruan silat pada Rabu (3/11/21) kemarin, Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto langsung kumpulkan pimpinan perguruan silat se Kabupaten Tulungagung, Kamis (4/11/21) sore di salah satu rumah makan di Jalan Oerip Sumoharjo.
Meski demikian Kapolres menolak jika pengumpulan pimpinan perguruan silat ini berkaitan dengan kejadian diatas tersebut.
Baca Juga: Rekatkan Kerukunan, Pemkab Tulungagung Kumpulkan Perguruan Silat
Menurut Kapolres, kagiatan ini bertujuan untuk membahas rencana apel bersama antar perguruan silat, rencana jangka pendek dan jangka panjang.
“Ini kegiatan yang sudah rutin dilaksanakan, bersilaturahmi, berkomunikasi membahas rencana kegiatan kita kedepan,” jelas Kapolres.
Disinggung konflik yang terjadi antara oknum perguruan silat, Kapolres tegaskan hal itu dilakukan oleh oknum, dan bukan oleh perguruan silat.
Meski diakui, dalam kurun seminggu ada 3 kejadian pengeroyokan yang terjadi antar oknum perguruan silat berbeda.
“Bahwa ketika ada permasalahan, itu permasalahan oknum, perguruan silat itu enggak ada masalah,” kata Kapolres tegas.
Walaupun dalam setiap konflik antara oknum perguruan silat selalu melibatkan massa yang cukup banyak.
Baca Juga: Satpol PP Tulungagung Sanksi Anggotanya yang Izinkan Latihan Silat di Gedung Satpol PP
Dalam kegiatan ini, pimpinan perguruan silat duduk satu meja dan berbincang akrab, tak nampak ada masalah apapun.
Kapolres meminta permasalahan oknum tidak dikaitkan dengan perguruan silat.
“Ini menjadi evaluasi kita bersama, agar terjadi soliditas antar perguruan silat,” terangnya.
Dalam kerusuhan kemarin, pihaknya sudah mengamankan sejumlah orang, yang diduga telah melakukan pengrusakan.
Baca Juga: Latihan Silat Persiapan Porprov Jatim di Gedung Satpol PP Tulungagung Dibubarkan Polisi
Pihaknya bakal lebih gencar melakukan komunikasi dan koordinasi dengan perguruan silat.
Sementara itu Ketua Harian IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Cabang Tulungagung, Hadi Purnomo menyesalkan kejadian yang melibatkan oknum perguruan silat.
Menurut informasi yang diterimanya, kejadian di Kecamatan Bandung berawal dari pengrusakan bengkel oleh beberapa anggota perguruan silat, yang memicu kemarahan anggota perguruan lain.
“Yang bersangkutan ya diproses oleh pihak berwajib,” katanya. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi