BACASAJA.ID - Polres Tulungagung memberangkatkan bantuan untuk warga yang terdampak guguran awan panas Semeru. Bantuan yang diberikan terdiri dari bahan pokok dan kebutuhan harian.
Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto menjelaskan bantuan yang dikirim merupakan sumbangan dari warga Tulungagung dan anggota Polres Tulungagung.
Baca Juga: Dua Sales Perkosa Gadis Disabilitas di Kamar Kos, Begini Kondisi Korban Sekarang
"Isinya bermacam-macam, ada sembako, Pampers (popok), alat mandi, mie instan dan kebutuhan harian lainya," jelas Kapolres, Selasa (7/12/21).
Bantuan ini dimuat dalam 2 truk dan langsung menuju ke Polres Lumajang, untuk selanjutnya didistribusikan ke warga terdampak.
"Totalnya kurang lebih 300 paket," terangnya.
Sebelum diberangkatkan, Kapolres memeriksa langsung bantuan tersebut. Pihaknya bakal menghimpun bantuan dari masyarakat maupun anggota yang ingin meringankan beban masyarakat yang terdampak guguran awan panas Semeru.
"Nanti kalau ada warga yang mau membantu, akan kita fasilitasi," jelasnya.
Disinggung pengiriman personil ke Lumajang, Kapolres jelaskan belum ada permintaan. Polisi yang diterjunkan ke Lumajang berasal dari Brimob dan Sabhara Polda Jatim.
Baca Juga: Aksi Balap Liar Digulung Polres Tulungagung, 10 Motor Diamankan
"Untuk Tulungagung masih belum ada permintaan," pungkasnya.
Guguran awan panas Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/21) sore lalu. Guguran awan panas ini mengakibatkan korban meninggal, dan beberapa desa tertimbun material guguran.
Sebanyak 2.004 warga mengungsi imbas bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Ribuan warga yang mengungsi itu tersebar di 19 titik pengungsian di 3 kecamatan.
Dari Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, pengungsi terbanyak berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa, Pasirian 563 jiwa dan Pronojiwo 305 jiwa.
Baca Juga: Polres Tulungagung Tetapkan Enam Orang Pelaku Balap Liar Di JLS Tulungagung Sebagai Tersangka
Warga yang mengungsi itu tinggal sementara di balai desa hingga masjid yang disiapkan sebagai tempat pengungsian.
Berdasarkan data terkini pada Senin (6/12), pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat sementara antara lain luka-luka 56 orang, hilang 22 orang dan meninggal dunia 22 orang.
Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 8 orang di Kecamatan Candipuro.
Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendataan dan validasi. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi