BACASAJA.ID - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika) di Jatim untuk ikut berkontribusi dalam memfasilitasi dan memberikan peluang bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan para lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) dalam mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.
Salah satunya melalui program magang kerja bagi para ABK. Dengan adanya program magang kerja tersebut, Khofifah berharap para siswa SLB dapat lebih siap menghadapi dunia kerja ketika lulus nanti.
Baca Juga: Kabar Baik! Pemprov Jatim Bagi-bagi Bansos Rp 27 Miliar, Ini Target Gubernur Khofifah
Selain itu, diharapkan Dudika di Jatim juga dapat menyerap tenaga kerja yang berasal dari lulusan SLB.
Dudika di Jatim baik yang tergabung dalam Apindo, Forkas maupun Kadin akan kami koordinasikan untuk ikut meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak ABK dan lulusan SLB lebih luas lagi. Dari magang ini diharapkan mereka akan tahu dunia kerja sebenarnya dan siap ketika lulus dari SLB nanti.
Khofifah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terus mendorong pengembangan potensi dan kemandirian para ABK dan para lulusan SLB salah satunya melalui program Vokasi Istimewa.
Program ini terus digencarkan untuk memfasilitasi para ABK dan lulusan SLB di Jatim agar memiliki skill atau keahlian dan terus mengembangkan potensinya agar nantinya bisa mandiri dan berdaya.
Para ABK dan lulusan SLB ini harus terus diberikan peluang dan kesempatan untuk terus mengembangkan potensinya dan keahliannya. Melalui program vokasi istimewa ini diharapkan terbangun koneksitas lebih luas lagi bagi keahlian dan karya-karya anak-anak istimewa ini, katanya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah : Rp33,2 Triliun untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur
Khofifah mengatakan, selain melalui program Vokasi Istimewa, ajang Gelar Keterampilan Hasil Karya Anak Disabilitas ini menjadi salah satu upaya untuk mendorong siswa pendidikan khusus penyandang disabilitas di Jatim untuk mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya.
Dilihat dari antusiasme peserta yang berasal dari berbagai lembaga pendidikan khusus baik negeri dan swasta di Jatim ini menunjukkan bahwa potensi dan kompetensi yang ada pada siswa pendidikan khusus sebagai penyandang disabilitas, tidak kalah dengan yang lainnya.
"Para siswa ABK ini juga mampu untuk bersaing dan menghasilkan daya saing yang seimbang. Melalui ajang ini saya yakin akan lahir generasi muda hebat dengan beragam kompetensi yang kreatif dan inovatif. Bahwa SLB di Jatim telah melakukan inovasi, improvement dan lompatan yang luar biasa," terangnya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah : Pilar Sosial Ikut Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Jatim
Saya juga ingin menyampaikan pesan kepada semua bahwa jangan pernah menempatkan anak berkebutuhan khusus sebagai second class society. Jangan pernah melakukan diskriminasi terhadap ABK. Beri ruang, peluang dan kesempatan yang sama bagi ABK ini, imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, dalam beberapa tahun ini kesadaran dan penyediaan ruang bagi anak-anak yang istimewa ini terus meningkat. Semua ini tentunya berkat kampanye terus menerus yang digaungkan baik di tingkat global, nasional, maupun di tingkat lokal semacam ini.
Ini tentu menjadi tren yang baik tetapi saya tetap berpesan bahwa pekerjaan kita masih panjang untuk memberikan lingkungan yang ramah dan supportif bagi mereka. Dengan lingkungan yang tepat, kita bisa lihat melalui acara hari ini, anak-anak kita yang istimewa ini bisa berkarya dan berkreasi, terangnya. (JNR/RG4)
Editor : Redaksi