BACASAJA.ID - Investor atau pengusaha papan atas Indonesia yang biasa disebut 9 Naga, berencana mengembangkan bisnis di Tulungagung.
Tak tanggung-tanggung, mereka bakal menanamkan modalnya hingga 1,5 Trilyun rupiah.
Baca Juga: Pemkab Tulungagung Tandatangani NPHD Untuk KPU dan Bawaslu
Menindaklanjuti rencana investasi itu, Pemkab Tulungagung membentuk tim kecil, untuk memudahkan proses administrasi investasi yang mereka lakukan.
Ketua tim Investasi, Santoso menerangkan optimisme investasi ini bakal terwujud dalam tahun ini.
"Tim ini akan berkoordinasi dengan investor di Jakarta," jelas Santoso, Jum'at (7/1/22).
Tim ini bakal melakukan kajian, dan merumuskan solusi saat terjadi masalah di lapangan.
Ada beberapa titik yang dilirik oleh investor, mulai bekas pasar pahing, Pantai Gemah, wilayah Sendang, Pantai Pacar, Argowilis, lahan di sebelah GOR Lembu Peteng dan beberapa titik lainya.
"Untuk tahap awal percepatan ekonomi dan pariwisata," jelasnya.
Disinggung seberapa besar tenaga kerja yang akan direkrut jika investor jadi menanamkan modalnya di Tulungagung, Santoso menyebut ada ribuan pekerja.
Baca Juga: Lelang Perdana Kendaraan Pemkab Tulungagung, Ambulans Sepi Peminat RX King Paling Diminati
Dirinya mencontohkan tempat wisata Jatim Park 1-3 di Batu yang mempunyai ribuan pekerja. Tempat wisata serupa bakal dibangun di Tulungagung.
"Kalau itu bisa terealisasi, saya yakin ribuan tenaga kerja bakal terserap," jelasnya.
Untuk prioritas awal, pembangunan akan dipusatkan di lokasi sebelah barat GOR Lembu Peteng. Alasannya, lokasi itu merupakan lokasi exit tol Tulungagung - Surabaya.
Disinggung lokasinya yang berada diatas lahan produktif, dan penggunaanya harus melalui mekanisme khusus, Santoso jelaskan hal itu tidak masalah.
Baca Juga: Pemkab Tulungagung Mulai Lelang Kendaraan Bermotornya
Pasalnya Pemkab Tulungagung tengah mengurangi luasan lahan produktif dari 26 ribu hektar menjadi 16 ribu hektar.
"Karena bagaimanapun di situ sebagai pendukung keberadaan jalan tol," terangnya.
Santoso jelaskan banyak sektor yang dilirik investor, mulai ekonomi kreatif, pariwisata, dan industri kerajinan.
Untuk industri kerajinan, investor sudah melihat beberapa lokasi di Kecamatan Rejotangan, industri tas ransel di Ngunut, Kerajinan fosil dan marmer. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi