Berpotensi Banjir Rob, BMKG Minta Warga Harus Antisipasi

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 29 Des 2020 17:24 WIB

Berpotensi Banjir Rob, BMKG Minta Warga Harus Antisipasi

i

Foto : Ilustrasi banjir Dok. Bacasaja.id

BACASAJA.ID - Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Tanjung Perak mengeluarkan antisipasi banjir rob sejak Selasa (29/12/20) hingga Kamis (31/12/20) di wilayah pesisir Surabaya.

Koordinator Observasi dan Koordinasi BMKG Tanjung Perak, Sutarno menjelaskan hal tersebut dipicu curah hujan di Surabaya.

Baca Juga: Saluran Air Sudah Diperbaiki, Mengapa Surabaya Masih Banjir?

"Jadi selama 3 hari ke depan diperkirakan memiliki intensitas ringan hingga sedang. Kondisi ini dipicu oleh adanya konvergensi yang terjadi di wilayah Jawa Timur," tuturnya pada Selasa (29/12/20).

Sutarno menegaskan bahwa potensi banjir rob ini di sebabkan oleh aktivitas air pasang dari air laut yang mencapai maksimum.

Selain itu, juga dipicu oleh hujan lebat yang terjadi wilayah Surabaya.

"Puncak musim hujan diperkirakan bulan Januari dan Februari. Sehingga curah hujan tinggi berpotensi terjadi banjir hal ini perlu di waspadai oleh masyarakat," jelasnya.

Sutarno juga mengingatkan warga yang tinggal di wilayah pesisir untuk lebih waspada. Seperti wilayah Kenjeran, Wonorejo, Darmo, Kalisari , dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. .

Baca Juga: Banjir Tiap Tahun, Warga dan LPMK Se-Kecamatan Gununganyar Tagih Janji BBWS

"Wilayah-wilayah ini perlu waspada sampai 31 Desember 2020. Ketinggian air diperkirakan mencapai 120 s/d 130 cm dari permukaan laut," tambahnya.

Untuk waktunya sendiri, Sutarno menyebut bahwa potensi banjir rob diperkirakan terjadi pada pukul 22.00 - 23.00 Wib.

"Sehingga jam menghimbau masyarakat untuk selalu waspada saat terjadi hujan sedang atau lebat, karena kemungkinan akan terjadi banjir rob," ujarnya.

Meski demikian, Sutarno memastikan bahwa gelombang tinggi tidak akan terjadi. Sehingga, kekhawatiran terjadinya gelombang tinggi seperti beberapa waktu lalu tidak akan terulang.

Baca Juga: Musibah Balita Hanyut, Wali Kota Eri Cahyadi Berharap Jadi Pembelajaran Orang Tua di Surabaya

"Kondisi gelombang tidak terdampak, terutama di Surabaya. Karena karakter Surabaya sndiri yang perairannya tertutup. Sehingga kalau untuk kondisi gelombangnya, saya rasa aman," paparnya.

Sutarno melanjutkan bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi pada warga. Caranya melalui radio, media sosial serta stakeholder.

"Sosialisasi masih terus berjalan supaya diperhatikan warga," tandasnya. (Ind)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU