BACASAJA.ID - Satu lagi klaster penularan covid-19 ditemukan di SMA di Tulungagung.
Dengan temuan ini, Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Tulungagung-Trenggalek berencana menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Kedungwaru.
Baca Juga: Covid-19 Menyerang Lagi, Wagub Jawa Timur Imbau Warga Tidak Panik
Dianggap klaster lantaran sudah terjadi transmisi lokal di sekolah tersebut. Setidaknya ada 7 siswa yang terkonfirmasi positif covid-19.
Temuan ini berawal dari 1 kasus aktif. Lalu dilakukan tracing terhadap 32 siswa dengan usap Antigen.
Hasilnya sebanyak 7 anak positif antigen dan dilanjutkan dengan usap PCR, dan seluruhnya positif.
Dengan temuan ini, sudah ada 2 SMA yang menghentikan sementara PTM di sekolahnya.
Ditemui di ruangannya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Tulungagung-Trenggalek, Sindu Widyabadra jelaskan pihaknya tak mau ambil resiko covid-19 kian menyebar di sekolah.
Dari itu pihaknya langsung meminta untuk menghentikan sementara PTM, jika ditemukan kasus aktif di sekolah.
“Kalau ada 1, maka PTM dihentikan dulu, dan dilakukan secara daring,” jelas Sindu, Jum’at (4/2/22).
Sekolah yang diminta untuk menghentikan sementara PTM itu antara lain SMAN 1 Boyolangu dan SMAN 1 Kedungwaru. SMAN 1 Boyolangu melakukan pembelajaran secara daring sejak tanggal 31 Januari 2022 hingga 4 Februari 2022.
Rencananya akan kembali melakukan PTM pada 7 Februari mendatang, dengan protokol kesehatan yang ditingkatkan.
Baca Juga: Pandemi Membaik, Daerah PPKM Jawa-Bali Meningkat Signifikan, Surabaya Raya Level 2
“Kalau sebelumnya hanya waktu masuk diukur suhunya, mencuci tangan, kini waktu pulangpun juga harus begitu,” kata Sindu.
Di SMAN Boyolangu ditemukan 22 siswa yang positif covid-19. Mereka berasal dari 3 kelas berbeda.
Sedang di SMAN 1 Kedungwaru, ditemukan 7 siswa positif. Mereka berasal dari 1 kelas.
Pembelajaran daring akan dilakukan mulai Senin (7/2/22) mendatang. Selama waktu seminggu pembelajaran daring, seluruh sekolah disterilisasi dengan desinfektan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melalui Kabid P2P, Didik Eka jelaskan di tahun ini sudah ada 3 klaster tempat pembelajaran di Tulungagung.
Baca Juga: Covid-19 Naik Turun, BOR Rumah Sakit di Jawa Timur Masih Aman
Tempat pembelajaran itu terdiri dari 2 sekolah dan 1 tempat kos sekaligus pondok pesantren. Meski begitu, pihaknya tak mempunyai wewenang untuk menghentikan PTM di sekolah.
Penghentian PTM sepenuhnya kewenangan Satgas Covid-19 Kabupaten Tulungagung.
“Kita kan anggota Satgas, kita Cuma memberi masukan saja,” jelas Didik.
Didik mencontohkan temuan kasus 22 siswa di SMA. Pihaknya merekomendasikan penghentian untuk 3 kelas, namun oleh pihak sekolah direspon oleh pihak sekolah dengan menghentikan sementara seluruh PTM.
“Untuk kasus di sekolah yang baru ini kami merekomendasikan 1 kelas saja (menghentikan PTM Sementara),” jelasnya. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi