BACASAJA.ID - Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo membuka kegiatan Bimbingan dan Penerapan Persyaratan atau Standar Pada Usaha Pengolahan Dan Pemasaran Skala Mikro Dan Kecil pada UMKM perikanan , Kamis (31/3/22).
Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Prajamukti Pemkab Tulungagung, dan diikuti oleh pelaku UMKM pengolahan di bidang perikanan.
Baca Juga: Pemkab Tulungagung Tandatangani NPHD Untuk KPU dan Bawaslu
Gatut Sunu berharap dengan kegiatan ini, UMKM yang sempat terpuruk saat pandemi bisa bangkit kembali.
"Semoga dengan kegiatan ini bisa meningkat penjualanya," jelas Gatut.
Gatut melanjutkan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah pada pelaku UMKM.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Lugu Tri jelaskan di Tulungagung ada sekitar 85 kelompok pengolah dan pemasaran produk ikan.
Rerata kelompok ini menyulap ikan mentah menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi, dibanding dengan menjual ikan secara mentah.
Baca Juga: Lelang Perdana Kendaraan Pemkab Tulungagung, Ambulans Sepi Peminat RX King Paling Diminati
"Lele biasanya untuk abon, ada nugget ikan, ikan crispi, stik ikan dan banyak lagi," jelas Lugu.
Produk olahan ikan ini rerata dijual secara online dan dititipkan di supermarket dan pusat oleh-oleh.
Produk abon kebanyakan dikirim ke wilayah Bali. Sedang produk olahan lainya dikirim ke seluruh kota besar di Pulau Jawa.
Lugu melanjutkan, selama pandemi covid-19 pemasaran produk olahan ikan alami penurunan hingga 40 persen.
Dalam kondisi normal pengolah ikan di Tulungagung bisa mengolah hingga 456 ton berbagai jenis ikan.
"Tahun ini sudah mulai merangkak naik lagi," terangnya.
Baca Juga: Pemkab Tulungagung Mulai Lelang Kendaraan Bermotornya
Namun pihaknya belum bisa menghitung kenaikan omzet pemasaran hasil ikan tersebut.
Untuk meningkatkan omzet penjualan, pelaku pengolah ikan diberi pelatihan membuat kemasan produk olahan.
"Kemasan bagus itu menarik minat pembeli," jelas Lugu. (Jp/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi